Inter Milan menghadapi partai besar pertama musim ini dengan menjamu Juventus di Giuseppe Meazza, Minggu (18/9/2016). Laga tersebut akan menjadi ujian seberapa ampuh racikan pelatih Inter, Frank de Boer, saat meladeni musuh kuat.
Dalam tiga pertandingan Serie A awal musim ini, Inter baru meraup satu kemenangan (vs Pescara 2-1).
Sisanya, mereka kalah dari Chievo (0-2) dan ditahan Palermo (1-1). Hasil negatif juga didapat kala menjamu tim Israel, Hapoel Be'er Sheva, di laga pembuka Liga Europa musim ini. Pasukan De Boer kalah 0-2.
Baca Juga:
- Kisah 5 Debutan Terbaik Liga Champions
- 5 Duel Inter Milan Vs Juventus pada Bursa Musim Panas 2016
- 4 Rekor dan Fakta Barcelona dari 'Matchday' Pertama Liga Champions
"Menurut saya pribadi, kekalahan dari klub Israel itu hasil yang buruk. De Boer belum mempunyai waktu cukup untuk bisa memperlihatkan strategi yang dia inginkan," kata Rico PW, Koordinator Wilayah Inter Club Indonesia (ICI) Bekasi.
De Boer baru diangkat sebagai pengganti posisi Roberto Mancini di kursi pelatih dua minggu sebelum kompetisi dimulai.
Keputusan pergantian itu berakibat kurangnya waktu adaptasi skuat Inter dengan filosofi ala De Boer.
"Inter sering berganti-ganti pelatih dan selalu menyalahkan kinerja mereka. Ada baiknya klub dan pendukung bersabar dan optimistis De Boer akan menemukan strategi yang pas untuk mengembalikan kejayaan Inter," ucap Rico lagi.
Jika De Boer mampu stabil mempertahankan racikan terbaik dengan didukung materi yang konsisten antara pemain baru dan lama, Inter bisa berubah lebih tangguh.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | juara |
Komentar