Inter tidak dalam kondisi terbaik saat menjamu Juventus di Giuseppe Meazza pada Minggu (18/9/2016). Hasil imbang dalam laga beralias derbi d'Italia tersebut sudah menjadi hasil yang sangat positif buat kubu tuan rumah.
Penulis: Anggun Pratama
Ada banyak alasan yang menunjukkan Inter tidak dalam keadaan terbaik buat menghadapi Juventus. Proses adaptasi tim dengan filosofi yang dibawa pelatih anyar, Frank de Boer, jauh dari kata lancar.
Kondisi pramusim yang berantakan tersebut membuat Inter tidak siap 100 persen memasuki musim anyar. Inter dua kali menderita kekalahan dalam empat laga, termasuk di Liga Europa. Kekalahan terbaru dari Hapoel Be'er Sheva menunjukkan skuat Inter memang masih belum siap.
"Juventus adalah lawan terburuk yang bisa kami hadapi saat ini. Namun, siapa pun lawan akan kami hadapi. Semoga di laga kontra Juventus kami bisa membayar kekalahan tersebut," tutur bek Alessandro D'Ambrosio di Sky Italia.
De Boer pasti berharap performa timnya berbeda ketimbang di laga perdana LE tersebut. Ia bisa berdalih bahwa tim yang mentas di laga itu bukan pilihan utama.
Joao Miranda, Ever Banega, Antonio Candreva, hingga Mauro Icardi tidak masuk dalam susunan starter. Joao Mario dan Geoffrey Kondogbia pun tak bermain karena memang tidak didaftarkan ke LE.
Baca Juga:
- Compressport Heritage Run, Berlari Keliling Indonesia dalam Satu Hari
- Terbongkar, Satu Permintaan Moyes yang Ditertawakan Pemain Man United
- Tak Ingin Aguero Terlena, Guardiola Siap Carikan Pesaing
Masuknya nama-nama tersebut sebagai starter diharapkan bisa mengangkat kualitas performa tim.
"Kami tidak akan mengubah filosofi permainan. Namun, kami harus memperbaiki kualitas pengendalian laga. Bila terus menerapkan filosofi bermain yang saya bawa, kami akan terus menciptakan peluang gol," ucap De Boer.
Kata-kata itu mengisyaratkan Inter bakal mencoba dominan atas Juventus. Hal yang perlu diingat adalah Juve tentu tak akan membiarkan Inter menguasai bola.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.669 |
Komentar