Pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, absen pada dua turnamen superseries di Asia, Jepang Terbuka dan Korea Terbuka.
"Kami baru mulai berlatih lagi pekan ini dan sekarang fokusnya mengembalikan kondisi fisik mereka seperti semula," tutur pelatih ganda putri nasional, Eng Hian, seusai menghadiri peresmian gedung olahraga (GOR) PB Jaya Raya di kawasan Bintaro Jaya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (15/9/2016).
Turnamen terakhir yang diikuti Nitya/Greysia ialah Olimpiade Rio 2016. Pada pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut, mereka mencapai babak perempat final.
Nitya/Greysia gagal menembus semifinal untuk membuka peluang membawa pulang medali setelah dikalahkan salah satu musuh bebuyutan mereka, Tang Yuanting/Yu Yang (China), 11-21, 14-21.
Setelah itu, Nitya/Greysia diberi waktu reses alias libur selama dua pekan. Mereka baru akan kembali menjalani kompetisi pada Oktober, tepatnya pada turnamen Denmark Terbuka.
"Sampai akhir tahun ini, saya belum memberi target apa-apa ke mereka. Target besar saya berikutnya adalah All England tahun depan. Sebelum itu, hanya target antara untuk menjaga peringkat dunia," kata Eng Hian.
Saat ini, Nitya/Greysia menempati peringkat keempat dunia. Mereka pernah menduduki peringkat kedua dunia yang menjadi pencapaian terbaik sepanjang karier.
Sementara itu, untuk peringkat turnamen BWF Superseries Finals yang akan berlangsung Desember, Nitya/Greysia berada di urutan ketiga di bawah Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) dan Tang/Yu.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara |
Komentar