Milan mengawali 2016 dengan kekalahan 0- 1 dari Bologna. Ketika itu, suporter kompak menunjuk satu sosok sebagai kambing hitam: Riccardo Montolivo.
Penulis: Sem Bagaskara
Gelandang yang akrab disapa Monty tersebut tampil jelek dan gagal menjalankan tugas sebagai distributor bola.
Siulan suporter mengiringi langkah Montolivo kala dirinya digantikan Juraj Kucka tujuh menit sebelum laga berakhir.
"Saya tak tahu kepada siapa harus mengoper bola," ujar Montolivo seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
Aksi Montolivo di atas lapangan bukan satu-satunya hal yang bikin fan gusar.
Suporter Milan mesti dihadapkan dengan pemandangan yang tak mengenakkan di mana Montolivo, kapten tim, seperti tak memiliki kuasa atas rekan-rekan setimnya.
Usai duel versus Bologna di pekan ke-18 Serie A 2015/16 berakhir, Montolivo bermaksud mengapresiasi kehadiran fan di San Siro dengan cara mengajak pemain Milan memberikan aplaus.
Hanya, tak semua pemain I Rossoneri menyambut baik niat sang kapten. Luiz Adriano, Alex, dan Carlos Bacca bahkan memilih langsung masuk menuju ruang ganti.
Fakta bahwa Montolivo merupakan pemain Serie A 2015/16 yang paling ahli dalam merebut bola dari lawan sama sekali tak mengubah pandangan negatif suporter.
Sebuah laman Facebook "No al Rinnovo di Montolivo (Tidak untuk kontrak baru Montolivo) langsung muncul pada akhir April begitu fan melihat gelagat manajemen Milan memperbarui ikatan masa kerja sang kapten.
Pada akhirnya, Monty memperpanjang pengabdiannya sampai 30 Juni 2019 dengan gaji sebesar 2,5 juta euro per musim. Cuma Bacca (3,5 juta euro) dan Luiz Adriano (3) yang kini mendapatkan bayaran lebih besar dari kekasih Cristina De Pin itu.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No2.698 |
Komentar