Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Baru Tiga Laga, tetapi Krisis AC Milan Sudah Dimulai

By Jumat, 16 September 2016 | 18:39 WIB
Raut kekesalan Carlos Bacca dan Gabriel Paletta  saat laga Serie A melawan Udinese Calcio di Stadio Giuseppe Meazza, Milan, Italia, 11 September 2016.
MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES
Raut kekesalan Carlos Bacca dan Gabriel Paletta saat laga Serie A melawan Udinese Calcio di Stadio Giuseppe Meazza, Milan, Italia, 11 September 2016.

Tidak semua menjalani pertandingan mudah. Tapi, klub-klub tradisional Serie A berhasil mendapatkan hasil di pekan ketiga akhir minggu lalu. Semua klub, kecuali Milan.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Juventus dan Napoli secara nyaman menyudahi perlawanan Sassuolo 3-1 serta Palermo 3-0. Inter dan Roma dibuat berdebardebar sampai menit penghabisan, tapi pada akhirnya mampu meraih kemenangan 2-1 atas Pescara dan 3-2 atas Sampdoria.

Lazio juga masih bisa menyelamatkan satu poin dalam pertandingan melawan Chievo, yang berakhir imbang 1-1.

Hanya menjamu Udinese, Milan sebetulnya punya kesempatan bagus untuk kembali ke jalur kemenangan setelah pada pekan sebelumnya kalah 2-4 dari Napoli.

Yang terjadi ternyata kejadian tipikal dari Milan dalam beberapa tahun terakhir.

Kebingungan menghadapi lawan yang bertahan solid, terlalu lamban, tidak bisa mengatur tempo, dan kehilangan fokus di saat menentukan.

Gol Stipe Perica di menit-menit terakhir memastikan Milan sekali lagi membuat start jelek di Serie A. Dalam tiga partai pertama 2016/17, Il Diavolo hanya menang sekali dan kalah dua kali.

Baca Juga:

Terakhir kali Milan bisa menyapu bersih tiga kemenangan dalam tiga partai pertama adalah pada 10 tahun silam.

Yang pantas membuat Milanisti ketar-ketir adalah start buruk belakangan identik dengan krisis sepanjang musim dan posisi finis di luar zona Eropa.

Pada musim 2010/11 dan 2011/12, Milan masih bisa melakukan comeback setelah start jelek karena memiliki pemain juara macam Zlatan Ibrahimovic.

Sejak 2013/14 tidak lagi. Tanpa pemain yang memadai Setan Merah tidak pernah bisa recover dari awalan yang buruk.

Yang muncul adalah kekacauan. Lima pergantian pelatih terjadi antara 2013/14 hingga musim lalu. Sah-sah saja jika Montella sekarang mulai merasa tidak aman.

[video]http://video.kompas.com/e/5125945017001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.698


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X