Ada satu perubahan nyata Sevilla asuhan Jorge Sampaoli dari tim yang diasuh Unai Emery pada 2013-2016. Juara bertahan Liga Europa tersebut tampak sangat jago dalam mengeksekusi bola mati, terutama dari tendangan sudut.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Sampai pekan ketiga La Liga 2016/17, Sevilla telah mengantongi delapan gol. Total 50 persen gol itu lahir dari bola mati: tiga dari sepak pojok dan satu dari titik penalti.
Sevilla pun tercatat sebagai pencetak gol set-piece sekaligus gol dari sepak pojok terbanyak di La Liga musim ini.
Total empat gol bola mati ini sudah melebihi catatan gol set-piece Sevilla di tiga laga pembuka liga era Emery.
Bahkan, tiga gol dari sepak pojok musim ini telah menyamai semua gol corner kick Sevilla sepanjang 2014/15.
Menyadari kekuatan tersebut, awak Sevilla kini berupaya memancing lawan untuk menghadiahi mereka tendangan penjuru untuk dikonversi menjadi gol.
Hal ini terlihat di laga pembuka liga kontra Espanyol (20/8). Dari delapan sepak pojok, Sevilla membuahkan dua gol dalam kemenangan 6-4.
Sevilla melanjutkannya di pekan ketiga saat menaklukkan Las Palmas 2-1 (10/9).
Gol penentu kemenangan, yang diukir Carlos Fernandez di injury time, harus melalui proses corner kick yang dieksekusi Pablo Sarabia, pencetak gol pertama Sevilla dari titik putih di menit ke-89.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.698 |
Komentar