Tanda tanya besar sempat mengiringi perekrutan gelandang Nick Kalmar oleh Arema Cronus. Pertanyaan utama adalah kenapa Arema lebih memilih mendatangkan gelandang daripada stoper atau striker yang dinilai sesuai dengan kebutuhan tim?
General manager Arema, Ruddy Widodo memiliki alasan kuat untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Menurutnya, sektor gelandang merupakan kebutuhan paling dasar tim Singo Edan saat ini.
Meski banyak stok pemain, amunisi menipis karena cedera. Antara lain, sebut saja Ahmad Bustomi yang baru pulih dari cedera serta Hendro Siswanto yang masih menjalani pemulihan.
“Stok di lini tengah memang ada, tetapi kesiaapan memang masih minim. Bustomi masih butuh waktu adaptasi, Hendro juga masih harus absen karena cedera,” ungkap Ruddy.
"Setelah diskusi dengan tim pelatih, akhirnya Arema harus mendatangkan gelandang bertahan, pilihan jatuh pada Nick Kalmar," lanjutnya.
Sebagai sosok gelandang bertahan, pemain asal Australia ini juga menjawab persoalan Arema yang kerap terjadi di lini belakang.
Terdapat kekhawatiran akan potensi absennya Hamka Hamzah atau Goran Gancev yang selama ini masih menjadi duet terbaik di lini belakang Arema dengan hanya Ryuji Utomo sebagai pelapis.
Baca Juga:
- Tips Fantasy Premier League Pekan 5, Percayakan pada Raja Udara
- Protes dengan Nilai di FIFA 17, Penyerang Chelsea Beralih ke PES
- Frank De Boer: Saya Marah!
“Sebagai gelandang bertahan, Nick juga bisa diplot sebagai seorang stoper sesuai dengan kemampuannya,” sambung Ruddy.
Sebelumnya, Arema memang berniat untuk mendatangkan bek tengah.
Hal itu sudah tercium dengan nyarisnya Alvaro Silva dikontrak oleh Arema. Sayang, masalah perilaku membuat Arema membatalkan perekrutan pemain asal Spanyol tersebut.
“Jadi, ada hikmahnya juga saat kami batal merekrut Alvaro,” tutur Ruddy.
Nick akan menjalani debutnya pada pertandingan melawan Bhayangkara FC di Stadion Gelora Delta pada (17/9/2016).
Pada laga ini Arema tak bisa memainkan komposisi gelandang terbaiknya menyusul absensi Raphael Maitimo karena akumulasi kartu. Nick akan bahu membahu dengan Esteban Vizcarra dan Marcio Teruel.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar