Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesian Masters, Terendah dalam Sejarah

By Sabtu, 17 September 2016 | 01:28 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, berpose dengan medali yang didapatnya setelah menjuarai Indonesian Masters 2016 di Gedung Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (11/9/2016).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, berpose dengan medali yang didapatnya setelah menjuarai Indonesian Masters 2016 di Gedung Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (11/9/2016).

Indonesia sukses memboyong dua gelar pada ajang Indonesian Masters, yang digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur, 6-11 September.

Penulis: Thomas Rizal

Dua gelar tersebut diraih oleh ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira dan ganda campuran Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti. Selain dua pasangan itu, Indonesia gagal meloloskan wakil lainnya di babak final.

Sebelumnya, sejak turnamen level GP Gold itu digelar pada tahun 2010, jumlah wakil Indonesia di babak final paling sedikit adalah tiga, yakni di tahun 2011, ketika turnamen digelar di Samarinda, Kalimantan Timur.

Artinya, dari jumlah wakil Indonesia yang lolos ke final, pencapaian para pebulu tangkis Indonesia tahun ini merupakan yang terendah dalam sejarah. Bahkan jika dilihat dari jumlah pemain yang lolos ke semifinal, tahun ini hanya ada tujuh wakil Indonesia yang lolos, juga terendah sepanjang sejarah.

Memang, pada Indonesian Masters tahun ini, Indonesia hanya menurunkan atlet lapis kedua tanpa pemain yang lolos ke Olimpiade Rio 2016.

Meski demikian, para pemain inilah yang justru menjadi penerus dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dkk.

Hanya Sementara

Keberhasilan Kevin/Wahyu menjadi juara bisa disebut sebagai salah satu kejutan terbesar dari ajang yang berhadiah total 120 ribu dolar AS atau sekitar 1,578 miliar rupiah itu.

Biasanya, Kevin berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon, yang saat ini sedang menjalani proses pemulihan cedera lutut. Wahyu biasanya berpasangan dengan Ade Yusuf, yang telah hampir setahun ini menepi akibat sakit paru-paru.

Baca Juga:

Meski baru dipasangkan, Kevin/Wahyu justru tampil padu dan terlihat menjanjikan sebagai salah satu duet masa depan Pelatnas Cipayung. Akan tetapi, pelatih kepala ganda putra Pelatnas, Herry Iman Pierngadi, mengaku duet Kevin/Wahyu hanya bersifat sementara.

“Mereka akan kembali bermain dengan pasangan masing-masing. Kevin/Marcus dan Wahyu/Ade sudah memiliki peringkat. Kita juga tidak bisa menjadikan satu turnamen sebagai acuan, meski kemenangan Kevin/Wahyu layak diapresiasi,” ujar pria yang akrab dipanggil Koh Herry itu, saat dihubungi BOLA.

[video]http://video.kompas.com/e/5128202405001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X