Indonesia sukses memboyong dua gelar pada ajang Indonesian Masters, yang digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur, 6-11 September.
Penulis: Thomas Rizal
Dua gelar tersebut diraih oleh ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira dan ganda campuran Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti. Selain dua pasangan itu, Indonesia gagal meloloskan wakil lainnya di babak final.
Sebelumnya, sejak turnamen level GP Gold itu digelar pada tahun 2010, jumlah wakil Indonesia di babak final paling sedikit adalah tiga, yakni di tahun 2011, ketika turnamen digelar di Samarinda, Kalimantan Timur.
Artinya, dari jumlah wakil Indonesia yang lolos ke final, pencapaian para pebulu tangkis Indonesia tahun ini merupakan yang terendah dalam sejarah. Bahkan jika dilihat dari jumlah pemain yang lolos ke semifinal, tahun ini hanya ada tujuh wakil Indonesia yang lolos, juga terendah sepanjang sejarah.
Memang, pada Indonesian Masters tahun ini, Indonesia hanya menurunkan atlet lapis kedua tanpa pemain yang lolos ke Olimpiade Rio 2016.
Meski demikian, para pemain inilah yang justru menjadi penerus dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dkk.
Hanya Sementara
Keberhasilan Kevin/Wahyu menjadi juara bisa disebut sebagai salah satu kejutan terbesar dari ajang yang berhadiah total 120 ribu dolar AS atau sekitar 1,578 miliar rupiah itu.
Biasanya, Kevin berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon, yang saat ini sedang menjalani proses pemulihan cedera lutut. Wahyu biasanya berpasangan dengan Ade Yusuf, yang telah hampir setahun ini menepi akibat sakit paru-paru.
Baca Juga:
- Tips Fantasy Premier League Pekan 5, Percayakan pada Raja Udara
- Protes dengan Nilai di FIFA 17, Penyerang Chelsea Beralih ke PES
- Frank De Boer: Saya Marah!
Meski baru dipasangkan, Kevin/Wahyu justru tampil padu dan terlihat menjanjikan sebagai salah satu duet masa depan Pelatnas Cipayung. Akan tetapi, pelatih kepala ganda putra Pelatnas, Herry Iman Pierngadi, mengaku duet Kevin/Wahyu hanya bersifat sementara.
“Mereka akan kembali bermain dengan pasangan masing-masing. Kevin/Marcus dan Wahyu/Ade sudah memiliki peringkat. Kita juga tidak bisa menjadikan satu turnamen sebagai acuan, meski kemenangan Kevin/Wahyu layak diapresiasi,” ujar pria yang akrab dipanggil Koh Herry itu, saat dihubungi BOLA.
[video]http://video.kompas.com/e/5128202405001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar