BANDUNG, JUARA.net – Persib Bandung menggelar uji coba di lapangan Progresif, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (14/9/2016) sore. Sebelum ke tur Pulau Dewata, Persib menang dengan total 11 gol pada uji coba ini.
Pada pertandingan tersebut, skuat Maung Bandung mampu menumbangkan dua tim amatir, PS Setia dengan skor 4-0, dan Super Progresif tujuh gol tanpa balas.
Menurut pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, uji coba dengan dua lawan yang berbeda tersebut sengaja digelar. Semua itu sebagai persiapan sebelum menghadapi Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (18/9/2016).
Baca juga:
- Diperkuat Markus Horison, Tim Ini Lolos ke Semifinal Turnamen Tarkam
- Airlangga Sucipto Cetak Hat-trick, Tren MU Putus di Bangkalan
- Solusi Persija Saat Tandang di Lamongan Tanpa Bambang Pamungkas
”Ini satu-satunya uji coba sebelum berangkat ke Bali. Ini bagian usaha saya membangkitkan mental pemain. Semua setelah kekalahan 0-3 dari Sriwijaya FC,” kata Djadjang seusai anak asuhnya menang 11 gol.
Pada laga uji coba tersebut, pelatih asal Majalengka ini menilai pemain skuat Maung Bandung sudah mulai bangkit. Dia yakin Atep dkk sudah mulai melupakan kekalahan yang didapat di Palembang.
Selain itu, uji coba tersebut dimanfaatkan oleh Djadjnag untuk melihat perkembangan duo pemain asing anyar yang baru direkrut. Mereka adalah Diogo Ferreira dan Marcos Flores.
"Kehadiran Marcos bagus, dia punya sesuatu yang selama ini kami tidak memiliki."
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman
Kedua pemain tersebut ditampilkan secara bersamaan sejak menit pertama. Mereka pun mampu menyumbangkan masing-masing satu gol ke gawang PS Setia.
”Uji coba ini tidak bisa menjadi ukuran, walaupun kami melawan dua tim. Tetapi paling tidak, saya menduetkan dua pemain seperti Diogo dengan (Rudolof Yanto) Basna,” tuturnya.
Soal penampilan Marcos, Djadjang menilai pemain asal Argentina tersebut memiliki kualitas bagus. Sehingga, ia merasa optimistis dengan kehadiran gelandang impor berusia 30 tahun tersebut.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar