Siapa yang patut disalahkan atas performa buruk Radamel Falcao selama di Premier League? Menurut Wakil Presiden AS Monaco, Vadim Vasilyev, jawabannya adalah Manchester United dan Chelsea.
Falcao menjalani masa pinjaman di United dari Monaco selama musim 2014–2015. Tampil 33 kali atau 1.684 menit, striker berusia 30 tahun itu cuma sanggup bikin 6 gol.
Nasib Falcao tak kunjung membaik setelah pindah ke Chelsea pada musim berikutnya, juga sebagai pemain pinjaman. Ia memainkan 12 pertandingan (363 menit) dan mencetak satu gol.
Balik ke Monaco, Falcao mengalami perkembangan. Pemain berjulukan El Tigre tersebut membuat masing-masing satu gol ke gawang Fenerbahce dalam leg pertama dan kedua Kualfikasi Liga Champions 2016-2017.
Baca juga:
- Disuruh Cuci Piring oleh Penonton, Wasit Wanita di Spanyol 'Ngambek'
- Bale Diyakini Bisa Saingi Messi dan Ronaldo
- Ini yang Dilakukan Ronaldo Andaikan Jadi Presiden Real Madrid
Padahal, sebelum berseragam United dan Chelsea, Falcao dikenal sebagai salah satu predator terbaik di Eropa. Ia dua kali berturut-turut menyabet predikat top scorer Liga Europa, yaitu pada 20010-2011 dan 2011-2012.
Menurut Vasilyev, Falcao bisa saja bersinar di Inggris andaikan Chelsea dan United mau memberikan kepercayaan lebih banyak kepada sang pemain.
"Kedua klub di Inggris gagal membangkitkan dia," kata Vasilyev dilansir Daily Mail.
"Saya tidak tahu apakah Chelsea atau United yang tidak punya kesabaran dan keinginan untuk melakukan itu. Akan tetapi, saya yakin tahun ini Falcao akan kembali ke performa terbaiknya," tutur Vasilyev lagi.
Sukses meloloskan Monaco ke putaran final Liga Champions, Falcao akan kembali ke Inggris untuk menghadapi Tottenham Hotspur pada laga perdana penyisihan Grup E, Rabu (14/9/2016).
Bagi Falcao, laga tersebut akan menjadi pertemuannya yang ke-3 dengan Spurs. Dua pertemuan sebelumnya terjadi ketika sang pemain berseragam Man United.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar