KUALA TERENGGANU, JUARA.net – Stadion Sultan Ismail Nasiruddin Shah di Kuala Terengganu pada Sabtu (10/9/2016) jadi ajang reuni. Gelandang mungil Zah Rahan Krangar datang menantang mentornya di Indonesia, Rahmad ’RD’ Darmawan.
Zah Rahan bersama Rahmad Darmawan pernah menjadi bagian kejayaan Sriwijaya FC saat merebut dobel trofi musim 2007-2008. Kala itu, Sriwijaya FC menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia dan Piala Indonesia.
Kemenangan T-Team ini membuat mereka merangsek ke papan atas klasemen sementara LSM 2016
Namun pada musim 2016, kedua pelaku sepak bola beda bangsa ini sama-sama berkarier di Liga Super Malaysia (LSM). Zah Rahan meneruskan karier bersama Felda United yang memasuki musim kedua, Rahmad memulai debut.
RD menangani klub promosi T-Team dan performa tim asal Kuala Terengganu ini cukup bagus. Bukti yang terbaru pun dirasakan Zah Rahan dkk yang ditumbangkan T-Team dengan skor 2-3 akhir pekan ini.
Selain kalah, Zah Rahan juga mandul pada pertandingan ini. Sedangkan satu dari tiga gol T-Team pada laga ini dicetak pemain ’berbau’ Indonesia yang juga eks bintang Persib, Makan Konate.
Kemenangan T-Team ini membuat mereka merangsek ke papan atas klasemen sementara LSM 2016 yang tinggal menyisakan dua laga lagi. T-Team kini ada di posisi kelima di bawah Selangor FA.
Sedangkan tim yang baru saja mereka kalahkan dan diperkuat Zah Rahan adalah Felda United, klub runner-up LSM 2016.
Baca juga:
- Cetak Gol Spektakuler di Malaysia, Dedi Kusnandar Titip Pesan ke Alfred Riedl
- Delapan Kartu Kuning Keluar, Arema Tertahan di Balikpapan
- Calon Ketua Umum PSSI Mengerucut Jadi Delapan Nama
Nilai Zah Rahan dkk sudah 42 dan tak mungkin dikejar Kedah FA yang ada di posisi tiga yang baru punya 43 poin.
Sedangkan untuk T-Team, meski kemungkinan prestasi terbaiknya hanya bisa finis empat atau lima besar, RD dapat pujian. Klub berjuluk The Titans jauh lebih bagus dari saudara tuanya, Terengganu FA.
Sampai kini, Terengganu FA masih di posisi 11 atau posisi pertama zona degradasi. Padahal di kota asal kedua klub, Terengganu FA sangat membumi dan termasuk cukup lama eksis.
Sang Penyu, julukan Terengganu, sudah berdiri sejak 22 November 1956 atau segera berusia 60 tahun. Sedangkan T-Team, mereka berdiri 14 Juli 2006 dan usianya pun baru 10 tahun.
Jadi, Rahmad sangat wajar kalau jelang berakhirnya LSM 2016 dapat pujian sebagai pelatih dengan julukan charming man atau pria yang menawan. Semua itu terkait catatan bagus T-Team sejauh ini.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara, Futbol 24, T-Team Facebook |
Komentar