Duel akbar Manchester Untied vs Manchester City berlangsung di Old Trafford pada Sabtu (10/9/2016). Pelatih City, Pep Guardiola, mengungguli rival beratnya, Jose Mourinho, dengan menorehkan kemenangan 2-1.
1. Kelechi Iheanacho, pengganti yang memuaskan
Pemilihan striker muda Man City, Kelechi Iheanacho (19), untuk memulai laga ini menaikkan alis mata banyak orang. Namun, Pep Guardiola mengutarakan sebelum laga bahwa ia punya kepercayaan penuh kepada pemuda yang naik daun musim lalu itu.
"Ia striker kami, tentu saja saya percaya kepadanya," ujar Pep. Keputusan ini langsung mendapat deviden pada 15 menit laga. Iheanacho meneruskan bola lambung Aleks Kolarov dengan sangat bagus ke arah lari Kevin De Bruyne untuk gol pertama City.
Setelah itu, penyerang timnas Nigeria ini mengambil posisi prima dan menjadi pemain tercepat yang bereaksi terhadap bola muntah hasil tembakan De Bruyne untuk menceploskan gol kedua City.
2. Dominasi City mengerikan
Man City memegang penuh kendali permainan selama 15-20 menit setelah mencetak gol pertama laga. Apa yang mereka pertunjukkan dalam fase itu adalah sebuah aksi penguasaan bola brilian.
City mampu menorehkan hingga 30-40 operan tanpa kehilangan bola. Menakjubkan apa yang bisa Pep Guardiola bawa ke tim ini hanya dalam waktu singkat.
3. Salah satu laga paling buruk Daley Blind dengan seragam Man United
Daley Blind knows... pic.twitter.com/2yrXMBkX9k
— Squawka Football (@Squawka) September 10, 2016
Beberapa waktu lalu, seorang pengamat sepak bola memakai video Daley Blind saat memperkuat Belanda kontra Jerman sebagai pakem cara bertahan yang piawai dalam situasi 1-vs-2.
Namun, ia tak akan memakai video dari aksi pemain sama di laga ini untuk menjelaskan apa-apa. Blind, yang seharusnya punya positional sense mumpuni, kecolongan dua kali untuk gol-gol Man City.
4. Pep dan Mou menerjemahkan rivalitas mereka ke dalam lapangan
Derby musim lalu di Old Trafford berlangsung membosankan dengan kedua tim tak mampu mencatatkan tembakan ke gawang hingga menit ke-59. BBC menggambarkan laga pada Oktober 2015 tersebut sebagai dull deadlock alias kebuntuan menjenuhkan.
Laga kali ini jauh dari kata tersebut. Tensi laga terpampang jelas jauh sebelum hari H. Rivalitas Pep dan Mourinho membuat rivalitas yang relatif baru ini (fans United bisa diperdebatkan tidak memandang City sebelum 2008) berapi-api.
Beberapa tackle keras berdatangan dan kiper City, Claudio Bravo bisa saja mendapat kartu merah setelah melakukan tackle dua kaki ganas ke Wayne Rooney. Wajar, dalam 16 pertandingan antara Mou dan Pep sebelum ini, tercatat 11 pemain mereka mendapat kartu merah.
5. Kevin De Bruyne menjadi bintang kelas dunia di Manchester City
Gelandang City, Kevin De Bruyne, meneruskan trayek menanjaknya bersama Manchester City. Gol pertama ia lesakkan ke gawang David De Gea dengan sangat tenang dari situasi 1-vs-1.
Kemudian, ia berjasa ke gol kedua City dengan melepas tembakan kaki kiri yang mengenai tiang sebelum disambut oleh Iheanacho.
Menariknya, setelah Iheanacho keluar pada menit ke-53 KDB meneruskan pertandingan sebagai seorang penyerang bayangan. Memainkan peran tersebut, ia terus menjadi sosok berbahaya.
Bahkan, ia bisa mencetak gol keduanya di laga tersebut jika tidak terhalangi oleh tiang gawang.
Kevin de Bruyne's stats since joining @ManCity last season. Beast. #MCFC.
- 46 games
— Joe Prince-Wright (@JPW_NBCSports) September 10, 2016
- 17 goals
- 15 assists
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar