Akhirnya, setelah dua pekan menunggu, penikmat sepak bola bisa menyaksikan salah satu lakon terakbar di Premier League 2016-2017. Manchester United dan Manchester City akan berada dalam satu panggung bertajuk Derbi Manchester episode ke-172 di Old Trafford, Sabtu (10/9).
Penulis: Theresia Simanjuntak
Banyak yang menilai pertunjukan akhir pekan ini merupakan yang tersengit sejak City muncul sebagai salah satu tim kaya raya di Eropa pada 2009. Hal ini tidak lepas dari banyaknya para pendatang baru kelas atas di derbi.
Bomber anyar berpengalaman milik United, Zlatan Ibrahimovic (34), siap menguji naluri defensif bek tengah baru City, John Stones (22).
Itu baru pemain. Manajer kedua tim juga akan menikmati derbi Manchester pertama, meski mereka sudah amat mengenal satu sama lain. Adu jenius soal taktik antara Jose Mourinho (United) dan Pep Guardiola (City) adalah bumbu utama dari drama Kota Manchester ini.
Baik Mou dan Pep sudah menunjukkan kualitas di klub baru masing-masing, kendati EPL 2016-2017 baru berjalan tiga pekan. Bersama Antonio Conte (Chelsea), kedua orang yang di pertengahan 1990-an pernah kerja bareng di Barcelona itu memenangi tiga laga perdana EPL musim ini.
Lewat teaser berupa hasil-hasil positif pada awal musim ini, tak heran pertunjukan derbi ini menjanjikan keseruan yang pantang dilewatkan sejak menit awal.
Lantas, siapa yang akan menjadi protagonis pertandingan? Mempertimbangkan berbagai hal, United seharusnya bisa melanjutkan tren kemenangan sebab City tidak dalam kondisi top untuk meladeni tuan rumah.
The Citizens kehilangan bintang utama, Sergio Aguero, yang harus menjalani suspensi tiga laga.
Aguero konsisten menjadi pencetak gol terbanyak City beberapa musim terakhir. Malah, ia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak tim itu di derbi Manchester (8).
Maka, wajar bila ada prediksi bahwa lini depan City tanpa striker asal Argentina itu City terancam kurang cukup hebat untuk meruntuhkan tembok tebal United yang tidak kebobolan satu gol pun di dua partai EPL terkini.
Kelemahan lain dari City yang dapat membuahkan keuntungan bagi United ialah Pep masih mencari-cari skema terbaik. Padahal, Mou sudah setia pada satu pakem: 4-2-3-1.
Pelatih asal Spanyol itu menggunakan dua formasi berbeda ketika memenangi tiga gim perdana EPL 2016-2017: 4-3-3 dan 4-2-3-1. Semua modul itu tak membuat Pep puas lantaran City tetap saja kecolongan gol lawan.
Baca Juga:
- Akibat Colok Mata Lawan, Mourinho Masuk Kategori Superhero Jahat
- Tips Fantasy Premier League Pekan 4, Amukan Kapten dari London
- 5 Malaikat Tak Terduga yang Menentukan Kemenangan dalam Derbi Manchester
Alhasil, menurut rumor yang beredar di Inggris, Pep akan mencoba formula baru, yakni 4-1-4-1.
Terlepas dari keuntungan tersebut, United masih harus memenuhi satu syarat agar dapat meraup tiga angka: jangan biarkan City mencetak gol di babak I.
Tidak seperti United, City selalu membobol jala tiga lawan perdana EPL mereka di babak pertama musim ini.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.697 |
Komentar