Komite Disiplin FIFA kembali menyelidiki mantan ketua umum organisasi tertinggi sepak bola dunia tersebut, Sepp Blatter. Pria asal Swiss berusia 80 tahun itu akan diinvestigasi terkait kasus suap.
Blatter tidak sendiri. Dua mantan sekretaris jenderal FIFA, Jerome Valcke dan Markus Kattner juga turut diselidiki untuk dugaan kasus korupsi dan menerima suap.
Seperti dilansir BBC, tiga mantan petinggi FIFA tersebut kembali menghadapi penyidikan FIFA karena dianggap melanggar kode etik terkait loyalitas, konflik kepentingan, menerima dan mendapat hadiah, dan suap, setelah memeriksa gaji dan bonus yang mereka terima.
Pada Juni 2016, kuasa hukum FIFA mendapati bahwa Blatter, Valcke, dan Kattner bekerja sama untuk menambah kekayaan mereka. Praktek kurang halal yang mereka lakukan ini berlangsung dari 2011 hingga 2015.
BREAKING: FIFA ethics committee opens formal bribery case against former president Sepp Blatter.
— The Associated Press (@AP) September 9, 2016
Baca Juga:
- Tips Fantasy Premier League Pekan 4, Amukan Kapten dari London
- Penyerang Baru FC Barcelona Rela Turun di Semua Posisi
- 5 Malaikat Tak Terduga yang Menentukan Kemenangan dalam Derbi Manchester
Ini bukan pertama kali Blatter dan Valcke tersangkut masalah korupsi. Mereka bahkan sudah dilarang beraktivitas di dunia sepak bola karena kasus serupa.
Blatter mendapat skorsing enam tahun, sedangkan Valcke 10 tahun.
Selain Blatter, Valcke, dan Kattner, FIFA juga menjatuhkan sanksi kepada mantan wakil presidennya, Jeffrey Webb.
Webb adalah satu dari tujuh orang yang ditangkap di Zurich, Swiss, pada Mei 2015.
Mantan presiden CONCACAF tersebut juga sudah mengajukan bersalah karena kasus serupa. Dia sudah dilarang beraktivitas di sepak bola seumur hidup dan didenda sebesar satu juta franc Swiss (Rp 13 miliar).
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BBC |
Komentar