Persiba Balikpapan pernah dikecam karena membuat Cristian Gonzales dan Dendi Santoso cedera parah. Namun, tim berjulukan Beruang Madu itu tetap mengaku tidak sungkan untuk kembali bermain keras saat menjamu Singo Edan di Stadion Persiba, Sabtu (10/9/2016).
Gonzales dan Dendi sempat mengalami cedera parah dalam laga kontra Persiba pada putara pertama Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016 di Stadion Kanjuruhan, 1 Mei 2016 lalu.
Menurut pelatih Persiba, Jaino Matos, permainan keras memang sudah menjadi ciri khas dari tim berjuluk Beruang Madu tersebut. Gaya itu tak hanya terjadi menghadapi lawan-lawan tertentu.
Baca Juga:
- Neymar Abaikan Gaji Rp 591,3 Miliar dari PSG
- Pemain Muda Indonesia Perkuat Klub Spanyol
- Misi Wenger 'Sekolahkan' Wilshere ke Bournemouth
“Permainan keras adalah ciri khas Persiba dan tidak akan berubah walau melawan siapa pun,” ujar pelatih asal Brasil ini.
Namun, Jaino menegaskan bahwa permainan keras Persiba tidak menjurus kasar. Ia menuturkan bahwa keras artinya adalah bermain dengan penuh semangat dan melakukan pressing ketat kepada pemain lawan.
Senada dengan Jaino, kapten tim Persiba, Bima Sakti, menuturkan bahwa permainan keras Persiba akan menjadi senjata untuk meredam Arema.
“Kami punya modal kerja keras dan fight,” ujar mantan pemain Persema Malang ini.
Menanggapi kejadian di Stadion Kanjuruhan, Bima mengungkapkan bahwa cedera parah yang dialami oleh Dendi dan Gonzales tidak ada unsur kesengajaan.
“Permainan keras Persiba tidak menjurus kasar, tidak ada unsur kesengajaan, dan tidak ada niat untuk mencederai lawan,” ucap jebolan Timnas PSSI Primavera ini.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara |
Komentar