Setiap klub tentu sudah mengantisipasi cara mematikan ujung tombak tim lawan. Ketika aktor vital terkunci, maka dibutuhkan sosok "malaikat" untuk membawa kemenangan. Siapa saja pesepak bola penyelamat dalam derbi Manchester?
Malaikat selalu identik dengan segala arti positif.
Dalam sepak bola, juga ada pemain-pemain yang dianggap sebagai malaikat karena mampu menghadirkan kebahagiaan bagi seluruh fans.
Namun, tidak semua pemain hebat beruntung menjadi malaikat dan mengantarkan timnya meraup tiga poin.
Berikut ini pesepak bola tak terduga yang berhasil menjadi penyebar sukacita dalam derbi Manchester di Premier League:
5. Robbie Fowler (Manchester City)
Penyerang kelahiran Toxteth, Liverpool, Inggris ini seperti momok menakutkan bagi kubu Setan Merah. Setiap kali Fowler menjebol jala Red Devils, maka City akan menang telak.
Fowler pertama kali mengemas gol dalam derbi Manchester ketika City menjamu United pada 14 Maret 2004. Dia langsung menggetarkan jala Tim Howard pada menit ke-3.
Kebobolan di awal laga membuat mental pasukan Sir Alex Ferguson jatuh hingga akhirnya Red Devils takluk 1-4.
The Citizens mencetak tiga gol tambahan melalui Jonathan Macken (menit ke-32'), Trevor Sinclair (73'), dan Shaun Wright-Phillips (90'), sementara satu-satunya gol United dibukukan oleh Paul Scholes (35').
Fowler lagi-lagi muncul sebagai bintang saat United bertandang ke Etihad Stadium pada 14 Januari 2006.
Masuk pada menit ke-77 untuk menggantikan Andy Cole, Pemain Muda Terbaik Premier League 1995 dan 1996 ini hanya butuh 13 menit untuk menyempurnakan kemenangan 3-1 City.
Sebelumnya, Sinclair (32') dan Darius Vassell (39') telah menyumbangkan gol untuk The Citizens dan United hanya mampu memperkecil kedudukan lewat Ruud van Nistelrooy (76').
Fowler berseragam City dalam kurun waktu 1 Januari 2003-1 Januari 2006 dan mampu mendulang 20 gol serta satu assist dari 80 pertandingan Premier League.
4. Geovanni (Manchester City)
Kiprah karier Geovanni memang tidak menawan.
Bahkan, dia pernah merasakan pindah ke enam klub dengan status bebas transfer, yakni saat hijrah ke Cruzeiro (1 Juli 2006), Man City (1 Juli 2007), Hull City (1 Juli 2008), San Jose Earthquakes (1 Agustus 2010), Esporte Clube Vitoria (1 Januari 2011), dan America Futebol Clube (1 Agustus 2012).
Namun, pemain yang akrab dengan posisi gelandang serang dan winger ini sempat menjadi pahlawan bagi The Citizens kala mencetak gol tunggal dalam kemenangan 1-0 City atas Man United di City of Manchester Stadium pada 19 Agustus 2007.
Lesakan dia pada menit ke-31 ke jala Edwin van der Sar sudah cukup mengamankan tiga poin bagi pasukan Sven Goran Eriksson.
Dari total 19 pertandingan yang Geovanni lakoni di Premier League bersama City, dia sanggup mencetak tiga gol dan satu assist.
3. Benjamin Mwaruwari (Manchester City)
Siapa yang menyangka seorang pria asal Zimbabwe dapat menjadi penentu kemenangan dalam derbi Manchester?
Mwaruwari mematahkan anggapan miring tersebut ketika mencetak gol kedua City ke gawang Van Der Sar pada 10 Februari 2008, setelah sebelumnya Darius Vassell membawa The Citizens memimpin 1-0 pada menit ke-24.
Kehebatan Mwaruwari dibandingkan dua seniornya, Fowler dan Geovanni, adalah karena dia mempermalukan United di Old Trafford.
Kendati The Citizens akhirnya kemasukan oleh gol Michael Carrick di pengujung pertandingan, skor 2-1 untuk City tetap tidak berubah hingga peluit panjang dibunyikan.
Dari 23 partai Premier League yang dimainkan Mwaruwari bersama City, dia menyumbangkan empat gol dan lima assist.
2. Michael Owen (Manchester United)
Menjadi penerus Cristiano Ronaldo untuk menggunakan nomor punggung 7, yang begitu diagungkan di Man United, sempat membuat harapan para penggemar Red Devils membubung tinggi akan kualitas Owen.
Namun, ekspektasi akan kehadiran ikon baru klub terlampau tinggi bagi Owen, yang didatangkan Man United dari Newcastle United secara gratis pada 3 Juli 2009.
Pencetak gol terbanyak Premier League 1998 dan 1999 rupanya telah habis ketika tiba di Theatre of Dreams. Dia cuma menorehkan lima gol dan satu assist dari 31 pertandingan Premier League saat mengenakan kostum United.
Akan tetapi, pendukung United tak akan lupa ketika Owen berjasa membukukan gol penting dalam derbi Manchester di Old Trafford pada 20 September 2009.
Strategi Ferguson yang menarik keluar Dimitar Berbatov untuk memasukkan Owen pada menit ke-78 terbukti tepat.
Striker mungil berpostur 173 cm ini mengemas gol pada menit ke-90 untuk memastikan kemenangan 4-3 United.
Lesakan Owen itu begitu klimaks setelah United dan City sempat terus berbalasan gol. Tiga gol Red Devils yang dicetak Wayne Rooney (menit ke-2') dan Darren Fletcher (49', 81') mampu disamakan City melalui Gareth Barry (16') dan Craig Bellamy (52', 90').
Pada 17 Mei 2012 Owen mengumumkan pada akun Twitter-nya bahwa United tidak memperpanjang kontraknya. Pemenang Ballon d'Or 2001 ini pun melanjutkan petualangan ke Stoke City.
1. Marcus Rashford (Manchester United)
Rashford membayar tuntas kepercayaan manajer Louis van Gaal yang menjadikan dia pemain inti dalam derbi Manchester di Etihad Stadium pada 20 Maret 2016.
Setan Merah menundukkan City 1-0 berkat gol Rashford pada menit ke-16.
Tak ada yang mengira "bocah kemarin sore" ini mampu membungkam Sergio Aguero cs. Bahkan, Rashford mencetak rekor sebagai pemain termuda yang membukukan gol dalam derbi Manchester sejak era Premier League.
Kala itu, dia baru berusia 18 tahun 141 hari.
Hingga saat ini, Rashford telah mencetak enam gol dan dua assist dari 12 laga Premier League bersama United.
Penyerang jebolan akademi Red Devils ini juga telah mencicipi manisnya menjuarai Piala FA (2016) dan Community Shield (2016).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar