Buku Ring of Fire besutan Simon Hughes, yang terbit pada 2016, banyak bercerita tentang karakter pemain-pemain Liverpool era 2000-an. Salah satu bab yang kini menjadi perbincangan ialah keinginan Michael Owen untuk pulang ke Liverpool tak pernah terjadi sampai pensiun.
Penulis: Dedi Rinaldi
Owen, yang sekarang menjadi komentator di jaringan televisi setelah pensiun pada Maret 2013 dalam usia 32 tahun, besar dan melegenda bersama Liverpool. Kecuali trofi Premier League, Owen berulang kali menyumbang prestasi kepada The Reds.
Pada 2004, Owen pergi ke Real Madrid dengan membawa keraguan bahwa Liverpool tidak memiliki kejelasan tentang kemungkinan meraih trofi Premier League. Hanya semusim berada di Madrid, hati Owen rindu kampung halaman dan ingin kembali ke Liverpool.
Namun, Liverpool yang ditinggal Owen telah berbeda suasana. Pelatih Rafael Benitez sukses merebut trofi Liga Champion tanpa Owen dan telah menciptakan motivasi tinggi di jalur Premier League. Owen tidak masuk dalam skenario Benitez.
"Setiap musim panas, saya selalu mengontak Jamie Carragher dan mengatakan kepadanya untuk mencari jalan agar bisa kembali ke Liverpool. Saya bertanya apa Benitez menginginkan saya?" cerita Owen seperti yang tertuang dalam buku Ring of Fire.
Carragher merupakan bek dan sahabat Owen di Liverpool sejak usia 17 tahun. Seorang kawan yang mengerti hati Owen. “Karena sesungguhnya kami tak pernah menginginkan Owen pergi. Keluarlah ke jalan-jalan, Anda akan tahu bahwa penduduk Liverpool sangat mencintainya,” kata Carragher.
Bersama Owen dan Steven Gerrard, Carragher merupakan sosok pilar dari kesuksesan Liverpool meraup tiga gelar sekaligus dalam satu musim, alias treble winner pada 2000/01. Pada tahun tersebut, Liverpool sukses mengawinkan juara Piala FA, Piala Liga dan Piala UEFA.
Outside the new tunnel at Anfield preparing to go on air. pic.twitter.com/Z10X0sAPVx
— michael owen (@themichaelowen) September 10, 2016
Harapan Hampa
Namun, jeritan hati Owen tak kunjung terdengar. Ketika pulang dari Madrid ke Inggris, Owen bergabung dengan Newcastle United. Bagi Carragher, hal tersebut membuatnya tidak nyaman. “Aneh rasanya melihat Owen berada di Anfield dengan warna hitam putih,” katanya.
Hati sang kapten Liverpool juga serupa. “Bila Owen mencetak gol saat melawan Liverpool, dia pasti akan mendapat standing ovation dari pencinta Liverpool,” kata Gerrard.
Ternyata, keinginan Owen untuk pulang ke Anfield tetap membara, bahkan setelah dirinya bergabung dengan Manchester United sekalipun. United adalah tim yang membuat Owen merasakan merebut trofi Premier League, prestasi yang tidak pernah dicapainya bersama Liverpool.
Ketertarikan Sir Alex Ferguson pada permainan Owen ternyata tepat. "Ketika Benitez tidak ingin mendatangkan saya, saya lantas bicara dengan Ferguson. Dia menanggapi dengan positif. Saya berusia 29 tahun. Haruskah memutuskan untuk pensiun di sana?" tulis Owen.
Owen juga terus berharap pada era beberapa pelatih lainnya.
"Apa Kenny Dalglish tertarik pada saya? Mungkin Brendan Rodgers? Itulah yang terjadi," kata Owen.
Owen pada akhirnya tak pernah kembali ke Anfield, tempat yang membesarkannya dalam seragam Liverpool. Setelah Newcastle United, ia memperkuat Setan Merah United, kemudian mengakhiri karier di klub Stoke City.
Really interesting stuff at the Ring of Fire launch tonight. #lfc pic.twitter.com/y2YBT3g3be
— THE ANFIELD WRAP (@TheAnfieldWrap) September 9, 2016
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.696 |
Komentar