Sebagai salah satu tim yang menjadi anggota orisinal The Big Four bersama Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid, status Valencia tergolong paling miris.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Maklum, di saat trio di atas menguasai papan atas Primera Division La Liga dalam empat musim terakhir, Valencia cuma sekali masuk empat besar.
Apabila parameternya dikerucutkan pada musim 2016-2017, rapor Los Che bahkan terlihat semakin parah. Setelah melalui sepasang jornada pembuka, Dani Parejo dkk. masih berlabel nirpoin. Dua laga dilewati dengan menelan kekalahan 2-4 dari Las Palmas dan 0-1 dari Eibar, sehingga menaruh Valencia di dasar klasemen.
Apa yang terjadi di musim ini merupakan dampak dari apa yang dilakoni manajemen Mestalla dalam empat musim ke belakang. Sejak pergantian presiden klub, pemilik, direktur teknik, hingga peralihan tongkat estafet dari satu pelatih ke pelatih lain, Valencia tak pernah bijak dalam melangkah.
Ada titik terang pada saat Che merekrut sejumlah pemain berkualitas. Dimulai dari Andres Guardado di 2012-2013, Helder Postiga, Nelson Valdes, Eduardo Vargas, Seydou Keita (2013-2014), Enzo Perez, Nicolas Otamendi, Shkodran Mustafi , Andre Gomes, Alvaro Negredo (2014-2015), Andre Gomes (2015-2016).
Akan tetapi, dari deretan nama tersebut, cuma tersisa Enzo Perez dalam skuat musim ini. Artinya, perekrutan pemain, entah itu pemain senior maupun pemain muda potensial, tak pernah disikapi secara cermat. Jika dikalkulasi secara matang, rasanya mustahil ada penjualan hingga 45 pemain dalam kurun empat transfer musim panas tersebut.
Garay-Mangala
Meski kali ini Perez yang ditunjuk guna mengapteni rekanrekannya, faktanya Diego Alves dan Dani Parejo adalah dua pemain tersenior dalam tim. Alves, sang kiper utama, serta Parejo, mantan kapten, sama-sama didatangkan pada musim panas 2011, sehingga telah genap berkiprah selama lima tahun di Mestalla.
Skuat Valencia musim ini menduduki posisi ketiga dalam daftar termuda. Mereka hanya berada di bawah Granada dan Alaves, yang memimpin di tangga pertama dan kedua.
Di musim kemarin, dua pemain ini, ditambah Perez, terbukti gagal mengangkat daya juang Valencia yang berintikan sederet pemain muda potensial. Karena itu, bisa dimaklumi apabila pergerakan transfer di lantai bursa baru lalu, menitik beratkan fokus pada perekrutan pemain berpengalaman.
Walaupun harus dikompensasikan dengan penjualan Mustafi ke Arsenal, serta Paco Alcacer dan Gomes ke Barcelona, Chan Lay Hoon selaku Presiden Valencia, berhasil menggiring Nani, Ezequiel Garay, Mario Suarez, dan Guilherme Siqueira. Kuartet yang telah malang-melintang di panggung sepak bola Eropa ini dianggap bisa menyuntikkan semangat baru buat para pemain muda.
Disokong peminjaman Mangala dan Munir dari Manchester City dan Barcelona, Valencianistas boleh mulai menatap musim yang lebih cerah. Jeda kompetisi menjadi momentum tepat untuk meluruskan kembali Valencia pada jalur yang seharusnya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar