2 melawan PSS.
Hasil imbang itu tak terlalu mengecewakan pelatih tim Sumsel Rudy William Keltjes. Hanya, dia menilai pemain belum menunjukkan konsistensinya.
“Kadang mereka bermain bagus, tetapi pada menit-menit berikutnya mereka seperti kehilangan momen yang mengakibatkan permainannya menurun. Saat tim kalah di lini tengah, pemain juga harus bermain rapat dari kaki ke kaki. Tetapi mereka membiarkan lawan bergerak leluasa sehingga menciptakan beberapa peluang. Tapi secara keseluruhan saya puas dengan performa tim,” ujar Rudy.
Tim PON Sumsel memang mampu mengimbangi permainan PSS. Mereka unggul lebih dulu lewat gol M Yogi pada menit ke-15. Keunggulan itu bisa dipertahankan sampai akhir babak pertama.
Gawang tim PON Sumsel kebobolan pada menit ke-55 oleh Riswan Zusman. Namun Sumsel kembali unggul saat Fatoni mencetak gol pada menit ke-67. Hanya, keunggulan itu tak bisa dijaga karena Dicy Prayoga bisa mengubah skor menjadi 2-2 pada menit ke-77. Skor itu bertahan sampai akhir laga.
“Dari tiga uji coba selama di Yogyakarta, penampilan tim makin membaik. Mereka sudah menunjukkan kerja kerasnya dan menjalankan instruksi pelatih,” ujar Rudy.
Sementara itu, pelatih PSS Seto Nurdiantara mengakui timnya melakukan banya kesalahan terutama pada babak pertama. Penampilan tim baru membaik pada babak kedua.
“Pemain lama masih melakukan banyak kesalahan pada babak pertama. Sedangkan pemain baru masih butuh adaptasi. Yang jelas tidak semua pemain direkomendasikan,” ujar Seto.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara |
Komentar