Situasi tegang antara Arema Cronus dan Madura United perihal penyerangan bus suporter dan awak Madura United oleh oknum suporter beratribut Aremania di ruas jalan Singosari Kabupaten Malang usai pertandingan pada (2/9/2016) lalu akhirnya mereda. setelah
Manajemen Madura United menerima permintaan maaf dari manajemen tim Singo Edan.
"Bagi kami, permohonan maaf manajemen Arema adalah langkah maju bagi sepak bola Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya," ungkap Ziaul Haq, Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB).
Pada Senin (5/9/2016) malam, manajemen Arema memang mengungkapkan permintaan maaf secara resmi.
Melalui situs resmi Arema, General Manager Ruddy Widodo mengutuk keras tindakan penoda nilai-nilai persahabatan yang selama ini dibangun dengan baik oleh kedua tim.
"Rivalitas selama 90 menit tersebut jangan sampai berimbas ke ranah yang lebih besar di luar lapangan. Kami menerima permintaan maaf manajemen Arema," ujar Ziaul Haq.
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Langka Cambiasso dari Pameran 24 Operan
- Dipinjamkan ke Lima Klub, Pemain Muda Chelsea Marah
- Cetak 7 dari 10 Gol Wales, Gareth Bale Angkat Bicara
Ziaul menilai bawa permintaan maaf tersebut merupakan bentuk dari jiwa besar manajemen Arema selaku tuan rumah pertandingan.
"Itu adalah bentuk tanggung jawab besar dari manajemen Arema. Kami kemarin hanya meminta tanggung jawab dari mereka atas ketidaknyamanan kami sebagai tim tamu," imbuhnya.
Di sisi lain, Madura United tidak akan meminta ganti rugi terkait insiden tersebut.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar