Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengaku sempat berpeluang menjadi Ketua Umum PSSI.
Tawaran tersebut datang saat Susilo Bambang Yudhoyono masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Moeldoko sendiri mengemban tugas sebagai Panglima TNI dari Agustus 2013 hingga Juli 2015.
“Saya sempat ditawari menjadi Ketua Umum PSSI saat masih Panglima TNI. Saat itu, saya menolak karena masih aktif dan tidak mau terpecah. Namun, saya kini sudah fokus,” tutur dia.
Penuturan tersebut dilontarkan Moeldoko setelah secara resmi maju sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Dia sudah menyerahkan formulir pendaftaran ke kantor Komite Pemilihan di DPP Pepabri, Senin (5/9/2016).
Dia bakal bersaing dengan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi dan eks striker tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.
Baca juga:
- Pemain Man United Tak Tahan Satu Ruangan dengan De Gea
- Inilah Pembenci Terbesar Balotelli
- Candaan Messi dan Suarez Sebelum Bertanding
Moeldoko pun menyatakan bahwa pencalonan dirinya tidak ada kaitannya dengan Edy, yang mendaftarkan diri terlebih dahulu.
"Saya ingin melihat PSSI memiliki prestasi gemilang di depan. Tak ada alasan lain, apalagi menjawab tantangan Pak Edy," kata Moeldoko.
"Saya malah merasa berdosa apabila sisa waktu saya tidak dicurahkan untuk PSSI dan memajukan sepak bola Indonesia," ujar dia.
Pria asal Kediri itu juga berharap agar tidak ada praktik money politic selama proses pemilihan Ketua Umum PSSI.
Ketua umum yang baru bakal dipilih pada Kongres Pemilihan di Makassar, 17 Oktober 2016. Agenda tersebut merupakan keputusan dari Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 3 Agustus 2016.
[video]http://video.kompas.com/e/5106203215001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | |
Sumber | : | juara |
Komentar