Penyerang Everton, Romelu Lukaku, mengklaim bahwa dirinya sempat menolak tawaran Juventus. Lukaku melakukannya agar tetap berkarier di Premier League bersama Everton.
Sebelumnya, status Lukaku di Everton hanya sebagai pemain pinjaman dari Chelsea.
Setelah tampil gemilang, Lukaku dipermanenkan dengan banderol 28 juta poundsterling (sekitar Rp 491 miliar).
Selama berseragam Everton, penyerang tim nasional Belgia itu tercatat sukses menorehkan 61 gol dari 130 pertandingan di berbagai kompetisi.
Berkat torehan impresifnya itu, Lukaku sempat disebut-sebut menjadi incaran mantan klubnya, Chelsea, dan raksasa Italia, Juventus.
Kendati begitu, Lukaku tak tergiur dengan tawaran para peminatnya. Ia merasa bertahan di Everton adalah keputusan yang tepat meskipun The Toffees tidak berpartisipasi di Liga Champions atau Liga Europa.
@evertongoals Romelu Lukaku solo goal vs Chelsea pic.twitter.com/CNRlYRsSPw
— Everton FC (@evertongoals) August 26, 2016
"Tidak bermain di antarklub Eropa memang sedikit mengecewakan. Namun, saya yakin segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan," kata Lukaku dalam sebuah wawancara dengan Het Nieuwsblad, Senin (5/9/2016).
"Saya bisa saja pergi ke Juventus. Namun, saya memilih Everton karena terlalu dini untuk bermain di Italia. Lagipula, saya juga tak tampil buruk di Inggris," ucap dia.
Saat ini, kontrak Lukaku di Everton masih tersisa tiga tahun. Kendati begitu, Everton diyakini bakal segera menawarkan pembaruan kontrak kepada sang bomber kidal.
Romelu Lukaku has stopped any panic at #EFC says our columnist @bally03 https://t.co/XjhTMTD6Du
— Everton FC News (@LivEchoEFC) August 22, 2016
Terkait hal itu, Lukaku pun siap mendiskusikannya dengan sang agen, Mino Raiola, yang notabene juga agen Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba.
"Saya dan agen harus memutuskan yang terbaik untuk karier saya. Bagi saya, sepak bola bukan tentang uang," kata Lukaku.
"Seandainya saya punya peluang untuk pindah, tetapi klub tak mengizinkannya, saya tidak akan absen latihan sampai harus menerima denda, atau berkelakuan buruk," kata dia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Het Nieuwsblad |
Komentar