Rusaknya rekor laga kandang Semen Padang oleh Persija Jakarta dalam lanjutan Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 201 di Stadion Agus Salim Padang, Sabtu (3/9/2016), tak membuat pelatih Nilmaizar meradang.
Menurut pelatih asal Payakumbuh itu, hasil imbang tanpa gol sudah maksimal. Karena lawan yang dihadapi mampu memutus serangan cepat pasukan Kabau Sirah, julukan Semen Padang, untuk bisa berlantas angan di kotak penalti lawan.
“Kalau melihat skor akhir, saya kecewa. Tetapi, melihat perjuangan anak-anak dan kelebihan tim tamu meredam serangan tim kami, saya tetap bangga,” kata Nilmaizar kepada wartawan di Padang.
"Anak-anak bermain masimal dengan totalitas tinggi. Tetapi, itulah sepak bola. Lagi pula, lawan juga bukan klub sembarangan," tuturnya.
Baca Juga:
- Hormati Adat, Laga Madura United Maju Sehari
- TSC 2016 Jadi Turnamen Paling Berkuasa di Asia Tenggara
- Candaan Messi dan Suarez Sebelum Bertanding
Sebelumnya, dari delapan pertandingan kandang putaran pertama, Semen Padang mampu sapu bersih tripoin. Namun, saat menjamu Persija, rekor bagus kemenangan itu patah.
Padahal, lawan yang dihadapi adalah peringkat ke-17 klasemen sementara TSC. Sedangkan Semen Padang berada di peringkat ke-6.
Hasil ini diakui Nil menjadi bahan evaluasi ke depan. Kalau selama ini ia bisa tersenyum usai pertandingan kandang, kini ia berfikir kenapa bisa gagal meneruskan hasil positif putaran pertama.
Padahal, tim yang bermarkas di Bukit Indarung itu juga sudah mendatangkan amunisi baru dan mendapat dua pemain asing lapangan tengah, Diego Santos dan Mekan Nasyirov, sebagai konvensasi kehadiran Muamer Svraka dari Bosnia Herzegovina.
Nil menurunkan Muamer secara penuh di dua kali 45 menit, meski ia baru bergabung sejak sepekan lalu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara |
Komentar