Penyerang Jamie Vardy mengungkapkan alasannya menolak bergabung dengan Arsenal dan lebih memilih bertahan bersama Leicester City pada musim ini.
Arsenal memang ingin merekrut Jamie Vardy yang berperan besar dalam kesuksesan The Foxes, julukan Leicester, menjuarai Premier League musim 2015-2016.
Manuver transfer sempat dilancarkan Arsenal saat Vardy membela Inggris pada Piala Eropa 2016. Tim beralias The Gunners bersedia mengaktifkan klausul pelepasan senilai 20 juta poundsterling (sekitar Rp 347 miliar).
Namun pada akhirnya, The Gunners gagal mewujudkan misinya karena Vardy lebih memilih bertahan.
"Di dalam kehidupan pribadi, menolak Arsenal merupakan keputusan sulit."
Penyerang Arsenal, Jamie Vardy
"Saya berada di sebuah kamar hotel selama berjam-jam setiap hari dengan tidak melakukan apapun. Saya memiliki banyak waktu. Saya juga tidak bertele-tele," ungkap Vardy.
"Setiap saya memikirkan hal itu (tawaran Arsenal), baik di kepala dan hati saya selalu terucap kata bertahan. Hal itu menjadi alasan saya bertahan," sambungnya.
Vardy tidak memungkiri bahwa menolak bergabung dengan Arsenal merupakan keputusan sulit dalam kariernya.
"Jauh di lubuk hati Anda seandainya Anda menilai tidak perlu pindah, Anda jangan melakukannya. Semudah itu. Anda memiliki banyak waktu untuk memikirkannya," ujar Vardy.
"Di dalam kehidupan pribadi, menolak Arsenal merupakan keputusan sulit. Itu sulit tetapi, seperti yang saya katakan, saat keputusan datangan dari kepala dan hati saya, maka menjadi keputusan mudah," lanjutnya.
VIDEO: Islam Slimani tells #lcfc fans what they can expect to see from him following his move from @Sporting_CP. pic.twitter.com/Q8jYpDvBS2
— Leicester City (@LCFC) August 31, 2016
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Independet |
Komentar