Laga tandang ke markas Arema Cronus dalam lanjutan Torabika Soccer Champioship pada Jumat malam (2/9) menyisakan kisah pilu bagi tim Madura United. Mobil yang ditumpangi oleh tim pelatih dilempar batu hingga kacanya pecah.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), sebagai perusahaan pengelola tim Madura United, Ziaul Haq, mengatakan perusakan mobil terjadi setelah pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Akibat kejadian tersebut, kaca belakang mobil operasional Madura United yang ditumpangi oleh pelatih Gomes De Oliveira dan Direktur Teknik, Fabio Lopez De Oliveira, mengalami kerusakan. Kaca belakang mobil pecah.
Baca juga:
- John Stones Tak Lupa Hakikat sebagai Pemain Belakang
- Wawancara Indra Kahfi Ardhiyasa, Menghapus Senioritas
- Penilaian Thohir terhadap Aktivitas Transfer Inter
"Mobil Madura United yang dikendarai pelatih juga dirusak. Intimidasi primitif seperti sudah seharusnya ditinggalkan. PBMB secara khusus akan menunggu sikap manajemen Arema atas kejadian perusakan mobil ofisial," kata Ziaul Haq.
Walau tak ada korban dalam kejadian tersebut, tindakan seperti itu dianggap mencederai sportivitas yang di usung dalam sepak bola.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Fabio Oliveira, pelaku penyerangan diduga adalah oknum pendukung tim Arema Cronus. Hal ini merujuk pada cuitan Fabio di akun media sosial Twitter miliknya.
"Mobil kami di serang suporter Arema Cronus," begitu tulis Fabio.
Tak hanya itu. Beredar pula kabar penyerangan terhadap kelompok suporter Madura United.
Tiga orang suporter dikabarkan mengalami luka-luka karena penyerangan tersebut. Belum ada konfirmasi dari manajemen Madura United tentang kabar penyerangan suporter ini.
| Editor | : | Weshley Hutagalung |
| Sumber | : | juara |
Komentar