Napoli memulai musim 2016-2017 dengan menjual Gonzalo Higuain ke Juventus. Sejak itu, Napoli sibuk memperbaiki barisan depan pasukannya.
Penulis: Dian Savitri
Klub berjulukan I Partenopei membeli striker Polandia dari Ajax, Arkadiusz Milik, untuk menambah bagian serangan yang sudah diisi oleh Lorenzo Insigne, Jose Callejon, Manolo Gabbiadini, dan Dries Mertens.
Kesannya, Napoli harus punya striker yang bisa mencetak gol sebanyak dan semudah yang dilakukan oleh Higuain. Pelatih Maurizio Sarri sendiri tidak mau bicara tentang Higuain sejak pemain itu pindah. Jadi, kita tilik saja apa yang menjadikan Napoli sebenarnya telah salah fokus.
Kita flashback ke pertandingan pertama musim ini. Pescara menahan Napoli 2-2. Klub promosi itu bahkan unggul lebih dulu 2-0 sebelum Mertens membuat dua gol penyama kedudukan.
Lalu pertandingan kedua, San Paolo menjadi tuan rumah untuk klub kota mode, AC Milan, 27 Agustus. Skor akhir 4-2 untuk Napoli. Milik bermain sejak awal untuk pertama kalinya karena Gabbiadini cedera. Dua gol pertama Napoli dibuat oleh Milik, yang menjadi gol-gol pertamanya untuk Napoli. Kelar babak pertama, Napoli unggul 2-0.
“Rasanya seperti mimpi. Babak pertama berlangsung sangat sempurna untuk saya. Bermain sejak awal dan membuat dua gol,” kata pemain berusia 22 tahun itu kepada Sky Sport Italia.
Babak kedua, dalam selang waktu empat menit, Milan berhasil menyamakan kedudukan. M’Baye Niang mencetak gol pada menit ke-51. Suso kemudian menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Sekilas, Napoli agaknya akan kembali meraih hasil seri. Namun, Callejon membuat dua gol yang membuat Napoli menang 4-2, pada menit ke-74 dan menit ketiga injury time. Sebelum gol keempat Napoli tercetak, Milan kehilangan dua pemain karena kartu merah: Juraj Kucka dan Niang.
Kalau dilihat dari dua pertandingan itu, sebenarnya Napoli tidak punya masalah dengan bagian serangan. Mereka terbukti produktif. Rata-rata tiga gol per pertandingan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar