Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penjaga Gawang Menjadi Sorotan Taktik Agresif Sevilla

By Sabtu, 3 September 2016 | 08:02 WIB
Kiper Sevilla, Sergio Rico, memberikan aplaus kepada fans usai memenangkan pertandingan Liga Champions Grup D menghadapi Borussia Monchengladbach di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Seville, Spanyol, (15/9/2015).
GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES
Kiper Sevilla, Sergio Rico, memberikan aplaus kepada fans usai memenangkan pertandingan Liga Champions Grup D menghadapi Borussia Monchengladbach di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Seville, Spanyol, (15/9/2015).

Pelatih Jorge Sampaoli berjanji Sevilla akan bermain menyerang, menyerang, dan menyerang. Ia bisa membuktikan omongan itu saat Sevilla menang 6-4 di partai pembuka La Liga 2016-2017.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Masuk pekan kedua, janji tak bisa ditepati. Sevilla bisa menyerang, lewat penguasaan bola yang dominan, tetapi tumpul di barisan depan.

Sevilla tak bisa menjebol gawang Villarreal. Serangan macet dan si bos mengakui hal itu.

"Kami punya banyak kesempatan, tapi akurasi serangan sangat tumpul!" ucap Sampaoli di Diario de Sevilla.

Baca Juga:

Skor sama kuat 0-0. Tetapi, Los Nervionenses beruntung mereka punya Sergio Rico yang menjaga gawang. Pemuda berusia 22 tahun itu mementahkan begitu banyak peluang Villarreal.

"Tanpa keraguan, Sergio Rico memang sangat bagus. Dia brilian saat tim begitu membutuhkannya. Dia bisa menyelamatkan banyak peluang bersih Villarreal," tutur pelatih asal Cile tersebut.

Sungguh sebuah ironi. Dengan prinsip serang, serang, serang, Los Nervionenses dan Sampaoli tentu paham potensi bumerang. Barisan pertahanan mereka juga rentan, seperti yang tercermin di partai pertama.

Empat gol disarangkan Espanyol mesti duel mentas di rumah sendiri. Karena itu, Sampaoli, Sevilla, dan Direktur Olahraga Monchi memilih untuk mendatangkan kiper anyar, Salvatore Sirigu, dari Paris Saint-Germain dengan status pinjaman.

Sirigu (29 tahun) sudah bukan kiper utama lagi di klub raksasa Prancis tersebut. Meski demikian, Sampaoli dan bos Sevilla merasa pengalaman Sirigu di level teratas bisa membantu Los Nervionenses.

Dengan kata lain, Sevilla kurang percaya terhadap penjaga gawang muda mereka, yang notabene ialah kiper ketiga Spanyol di Euro 2016.

Alibi Rico kurang pengalaman sejatinya memang masuk akal. Usianya masih belia dan dia baru resmi menjadi kiper pertama Sevilla sejak 2014-2015.

Tetapi, pemilihan Sirigu sebagai opsi persaingan jelas kurang pas mengingat Sirigu juga kalah bersaing dari dua kiper PSG: Kevin Trapp dan Alphonse Areola, yang musim lalu dipinjamkan ke Villarreal.

Sepanjang edisi terakhir, Sirigu tak banyak tampil. Ia cuma mentas tiga kali di Ligue 1. Dengan kondisi Sevilla bermain juga di fase grup Liga Champions, besar peluang sistem rotasi di pos penjaga gawang bisa dilakukan.

Toh, dari pertandingan melawan Villarreal, Rico menunjukan dia bisa diandalkan.

"Sirigu? Saya tak mau terlalu memusingkannya. Saya cuma mau membantu tim dengan cara apa saja. Saya masih merasa tenang sampai saat ini," kata Rico.

[video]http://video.kompas.com/e/5109225590001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X