Ketika Zlatan Ibrahimovic meninggalkan Paris Saint-Germain pada Juni lalu, ada dua pemain yang disebut memperebutkan jersey nomor 10 PSG. Faktanya, Marco Verratti "mengalah" kepada Javier Pastore.
Penulis: Riemantono Harsojo
Sebelum nomor punggung 10 menjadi milik Pastore, Verratti dijagokan karena dia adalah seorang gelandang sentral pengatur permainan.
Selain itu, pelatih baru PSG, Unai Emery, ingin memainkan Verratti sebagai pemain di posisi nomor 10 alias gelandang serang di belakang penyerang tengah tunggal.
"Marco sangat baik pada saya karena sebenarnya dia juga ingin (seragam nomor 10)," kata Pastore kepada Canal Plus.
Verratti tidak asing di posisi di belakang penyerang tengah. Di masa awal kariernya, pemain asal Italia ini berposisi sebagai trequartista.
Namun, pelatih Pescara di Serie B 2011/12, Zdenek Zeman, memindahkan posisinya menjadi deep-lying playmaker, seorang sutradara permainan yang berposisi di depan lini pertahanan.
Empat musim bermain di PSG, sejak 2012/13, Verratti dikenal sebagai gelandang sentral.
Baca Juga:
- Sakit Hati dengan Barcelona, FIFA 17 Turunkan Nilai Messi dan Naikkan Ronaldo
- Diego Costa: Jika Saya Bermain untuk Real Madrid atau Barcelona...
- Bisikan Pogba Saat Memeluk Donnarumma
Dia sempat disebut sebagai salah satu pengatur permainan terbaik di dunia yang berposisi di sentra lini tengah.
Hanya, nama Verratti menghilang di paruh dua musim 2015/16. Dia cedera paha.
Juli 2016 Emery datang ke Paris dengan membawa ide-ide baru, termasuk memainkan Verratti yang telah pulih di posisi nomor 10.
"Setiap pelatih melihat sepak bola secara berbeda. Emery selalu ingin maju, mencari para penyerang, efektif. Mungkin dia ingin mengubah posisi. Saya di sini untuk menjadi lebih baik," kata Verratti pada Juli lalu.
"Saya menjalani tiga musim yang baik di sini. Terima kasih kepada Laurent Blanc yang memberikan kepercayaan. Sekarang saya berharap Emery juga," lanjutnya.
Masalah Teknik
Faktanya, pemain berukuran tinggi 165 cm itu belum tampil memuaskan di posisi nomor 10.
Pada Minggu (28/8.2016) di Stade Louis II, Monako, untuk kali pertama sejak 20 Februari 2016, Verratti bermain sejak menit pertama bersama PSG di Ligue 1.
Menghadapi tuan rumah AS Monaco, pemain Italia itu mengawali pertandingan sebagai gelandang tengah. Namun, setelah jeda laga, saat PSG tertinggal 0-2, Emery memasang Verratti di posisi nomor 10 dalam formasi 4-2-3-1.
Media-media Prancis tidak terkesan pada penampilan Verratti.
"Seperti di babak pertama, Verratti melakukan beberapa kesalahan seperti kehilangan bola saat dia semestinya bisa menjalankan serangan balik (54'). Lima belas menit kemudian Verratti diganti Blaise Matuidi," tulis situs Goal.com.
Koran Le Parisien memaklumi penampilan kurang bagus Verratti karena dia sempat lama absen. Namun, tetap saja permainan sang gelandang disorot.
"Masih kekurangan bentuk. Kemampuan teknik pemain Italia ini belum pulih sepenuhnya. Dia menghadapi masalah teknik dan juga beberapa kali kehilangan bola," tulis Le Parisien.
Verratti mesti segera mengembalikan kemampuannya. Jika tidak dia bisa kehilangan tempat di tim inti dan kepercayaan dari Emery.
Selain Pastore di posisi nomor 10, Verratti juga mesti bersaing dengan setidaknya tiga pemain lain untuk memperebutkan dua tempat di sentra lini tengah, yakni Thiago Motta, Adrien Rabiot, dan Matuidi.
[video]http://video.kompas.com/e/5109234934001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.694 |
Komentar