19 Indonesia, Muhammad Alwi Slamat, masih menjadi yang tertinggi statusnya dalam tes fisik. Meski tertinggi karena VO2 max (volume oxygen maximum) Alwi mencapai 62,5, namun dirinya mengalami penurunan.
Pasalnya saat dilakukan tes di Sawangan, Depok sebelum timnas ke Yogyakarta, VO2max dari Muhammad Alwi Slamat mencapai 65,6.
”Dari tes fisik pemain, Alwi mendapat nilai 62,5. Dia masih yang tertinggi meski mengalami penurunan dibandingkan saat tes di Sawangan,” kata pelatih fisik timnas U-19, Muchtar Hendra Hasibuan.
”Bila ingin mencapai target 60, pemain harus menjalani latihan secara penuh selama tiga bulan."
Pelatih Fisik Timnas U-19, Muchtar Hendra Hasibuan.
”Saat itu, dia mencapai 65,6. Adanya penurunan karena dia masih merasakan sakit di kaki kanan sehingga tidak bisa maksimal saat tes fisik,” lanjutnya.
Alwi mengakui bila tes fisiknya mengalami penurunan. ”Dibandingkan saat di Sawangan, hasil tes di sini memang turun,” ujar Alwi.
Sementara itu, bek asal Persib, Jujun Saepulloh tercatat paling rendah, yaitu 52,2. Namun untuk Vo2max pemain ini tetap mengalami peningkatan karena saat tes di Sawangan, catatannya hanya 51,4.
”Secara individu, semua pemain mengalami peningkatan termasuk Jujun Saepulloh. Banyak pemain yang mendapatkan skor 60,” tutur Muchtar.
”Bila ingin mencapai target 60, pemain harus menjalani latihan secara penuh selama tiga bulan. Karena itu, Vo2max pemain timnas U-19 sebelumnya bisa sangat tinggi karena persiapannya yang panjang,” ucapnya.
Baca Juga:
- Mancini Berterima Kasih atas Lima Penyelamatan Joe Hart
- Bisikan Pogba Saat Memeluk Donnarumma
- Alasan Real Madrid 'Malas' di Bursa Transfer
Muchtar mengakyu, persiapan yang terhitung singkat ini memengaruhi hasil tes fisik. Namun dengan persiapan yang tidak panjang, dia tetap puas karena pemain bisa cepat meningkatkan Vo2max.
Tidak semua pemain timnas U-19 menjalani tes fisik. Ada tiga pemain: Habibi, Arizky Wahyu, dan Nevy Dwaramury yang belum bisa menjalaninya karena sakit cacar.
Pelatih Eduard Tjong menunggu kesembuhan mereka sebelum memberikan mereka tes fisik.
”Mereka ditunggu sampai sembuh total sebelum tes fisik. Yang jelas, semua pemain harus menjalaninya,” tegas Edu, sapaan Eduard.
”Bagi pemain tidak hanya fisik bagus yang dibutuhkan, mereka juga wajib punya mental bertanding. Bila mental tak bagus, fisik akan cepat terkuras dalam pertandingan,” tandasnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5106203215001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar