Tim nasional Belanda krisis kepemimpinan. Orang-orang terbaik mereka memutuskan untuk berpisah dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) yang membawahi tim nasional Belanda.
Terakhir, seperti dikabarkan Algemeen Dagblad pada 30 Agustus 2016, asisten pelatih kedua, Marco van Basten, memutuskan untuk pergi pada November 2016. Mantan penyerang itu memilih bekerja di FIFA.
Sebelum Van Basten pergi, tim nasional Belanda sudah ditinggal asisten pelatih pertama, Dick Advocaat. Nama terakhir memilih untuk membesut klub Turki, Fenerbahce.
Pelatih kepala Danny Blind pun tanpa orang kepercayaannya menjelang dua pertandingan penting.
Pada 1 September 2016 Belanda beruji coba melawan Yunani. Setelah itu pada 6 September Tim Oranye menjalani partai pertama Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Swedia.
Mantan pemain Ruud Gullit disiapkan sebagai pengganti Advocaat. Namun, mantan bintang AC Milan itu gagal bergabung karena tidak sepaham dengan KNVB.
Gullit kemudian terlibat konflik dengan Direktur Teknik KNVB, Hans van Breukelen.
Seperti dikutip Telegraaf, mantan kiper Van Breukelen menuding Gullit tidak mau menjadi asisten pelatih karena eks penyerang itu dianggap ingin menggantikan Blind sebagai pelatih kepala.
Gullit membantah tuduhan itu. Saling serang pun terjadi.
Baca Juga:
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Algemeen Dagblad, Telegraaf |
Komentar