Lolos ke Babak Kedua, Angelique Kerber Dekati Peringkat Pertama Dunia

Petenis tunggal putri Jerman, Angelique Kerber, lolos ke babak kedua turnamen Amerika Serikat (AS) Terbuka setelah mengalahkan Polona Hercog (Slovenia), 6-0, 1-0, di USTA Billie Jean King National Tennis Center, Senin (29/8/2016) waktu setempat atau Selasa (30/8/2016).

Hercog terpaksa mengundurkan diri karena mengalami kram kaki. Melalui hasil ini, Kerber semakin dekat untuk naik ke peringkat pertama dunia.

Hingga sekarang, posisi tersebut masih dipegang Serena Williams (AS). Petenis yang menjadi unggulan pertama pada AS Terbuka 2016 itu sudah menempati peringkat pertama dunia selama 185 pekan atau sejak 2013.

"Untuk menjadi pemain nomor satu dunia suatu hari nanti, saya pikir itu adalah tujuan semua petenis, termasuk saya," ujar Kerber yang dilansir BBC.

"Namun, saya tidak akan menekan diri sendiri terlalu banyak karena begitu saya melakukannya, saya tidak akan bisa memainkan permainan tenis saya," katanya menambahkan.

Performa Kerber tercatat oke pada kalender kompetisi 2016. Petenis yang kini menempati peringkat kedua dunia itu meraih gelar Grand Slam pertamanya pada Australia Terbuka, Januari lalu.

Kerber mengalahkan Williams pada babak final dengan skor 6-4, 3-6, 6-4.

Pencapaian Kerber juga lebih baik daripada Williams pada Olimpiade Rio 2016. Petenis 28 tahun itu berhasil melaju hingga babak final, sedangkan Williams yang berstatus juara bertahan tersingkir pada babak ketiga.

Selain Kerber, peluang menjadi pemain nomor satu dunia juga ada di tangan Garbine Muguruza (Spanyol) dan Agnieszka Radwanska (Polandia).

Muguruza yang diunggulkan di tempat ketiga pada AS Terbuka membuka perjuangannya dengan mengalahkan Elise Mertens (Belgia), 2-6, 6-0, 6-3.

Radwanska baru akan bertanding melawan Jessica Pegula (AS) pada Selasa (30/8/2016) malam waktu setempat atau Rabu (31/8/2016) dini hari WIB.

Sementara itu, peraih medali emas Olimpiade Rio, Monica Puig (Puerto Rico), menelan kekalahan pertamanya sejak Olimpiade. Puig kalah 4-6, 2-6 dari Zheng Saisai (China).