Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rahasia Ibnu Jamil Menyeimbangkan Hobi, Pekerjaan, dan Kesehatan

By Firzie A. Idris - Minggu, 28 Agustus 2016 | 18:07 WIB
Aktor dan presenter olahraga, Ibnu Jamil, menggigit medali finisher full-marathon di ajang Maybank Bali Marathon 2016 di Gianyar, Bali, Minggu (28/8/2016).
FIRZIE A. IDRIS/JUARA.NET
Aktor dan presenter olahraga, Ibnu Jamil, menggigit medali finisher full-marathon di ajang Maybank Bali Marathon 2016 di Gianyar, Bali, Minggu (28/8/2016).

Selebritis papan atas Indonesia, Ibnu Jamil (34), mempunyai resep tersendiri untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesionalnya. Sebagai presenter dan aktor yang juga duta gaya hidup sehat, ia dituntut agar selalu prima.

Maybank Bali Marathon 2016 merupakan ajang lari 42,195 km ketiga Ibnu pada 2016 setelah Tokyo dan Seoul marathon.

Kendati jauh dari puas dengan catatan waktunya yang 5 jam dan 5 menit (Ia menargetkan 4 jam 30 menit), Ibnu mengaku senang dapat memperbaiki diri dari kejadian MBM tahun lalu.

Pada MBM 2015, Ibnu menderita kram otot sejak kilometer ke-23 dan harus menyelesaikan sisa lomba dengan berjalan kaki.

"Ya, bisa dibilang saya kembali karena masih penasaran sama Bali Marathon," ujar pemeran Mas Seno di serial OK JEK tersebut saat ditemui JUARA setelah garis finish.

Ketika ditanya mengenai kiat yang ia lakukan untuk menjaga kondisi fit di tengah kesibukan jadwal shooting sebagai aktor dan juga presenter, ia mengungkapkan kalau dirinya selalu menyempatkan diri beraktivitas sebelum bekerja.

Kendati menggilai sepak bola dengan jadwal pertandingan yang larut malam dan subuh, ia senantiasa menyediakan waktu bagi rutinitas paginya.

"Latihan pagi tak masalah asal bangunnya tidak malas karena saya selalu memulai latihan jam 5 subuh," lanjutnya.

"Sebelum mulai beraktivitas, saya selalu sempatkan berlari pada subuh. Kalau kesiangan, gantinya renang," sembari mengatakan bahwa kedua kegiatan itu sama-sama demanding tetapi renang dampaknya akan lebih terasa untuk melatih kekuatan otot perut.

Kembali ke MBM 2016, Ibnu mengakui kalau event lari ini mempunyai salah satu track paling menuntut yang pernah ia jalani. Ia pun mengatakan bahwa MBM serupa dengan aktivitas lari di pegunungan.

"Pada awal-awal lomba, para pelari diberi harapan palsu, seperti pelatih timnas Inggris ha...ha...ha... Awalnya trek rata tapi kemudian turun dan naik. Mungkin, MBM boleh dikategorikan sebagai adiknya trail run," lanjut Ibnu.

Mungkin karena ini, target Ibnu berikutnya adalah mencoba event ketahanan tubuh yang lebih menguji.

Ia ingin mengukur kemampuan di triathlon, tepatnya di Bali Triathlon 2017. Namun, jika tidak kesampaian, ia ingin merasakan event full marathon di luar negeri.

"Saya ingin coba triathlon tahun depan. Akan tetapi, saya harus mengasah teknik renang saya. Ssaya baru mau mencari pelatih. kalau pun tidak kesampaian triathlon, saya ingin mencoba London atau Berlin Marathon," lanjutnya.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X