Hukuman untuk pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, pada GP Belgia bertambah. Kini, Hamilton mendapat penalti mundur 55 grid karena kembali mengganti suku cadang mesin mobil.
Dilansir BBC, Mercedes melakukan pergantian untuk kali ketiga sebelum latihan sesi ketiga GP Belegia di Sirkuit Spa-Franchorchamps, Sabtu (27/8/2016), dimulai.
Akibatnya, Hamilton mendapat tambahan hukuman dari semula 30 grid menjadi 55 grid.
Hamilton terpaksa mengganti suku cadang setelah mengalami kerusakan mesin sebanyak dua kali secara beruntun.
Kerusakan itu terjadi di MGU-H (unit generator motor yang memulihkan energi dari turbo) pada GP China dan GP Rusia, April lalu.
Berdasarkan aturan FIA, para pebalap diperbolehkan menggunakan lima dari enam bagian pokok mesin turbo hybrid pada sepanjang musim.
Adapun keenam bagian pokok tersebut adalah unit mesin pembakaran internal, unit turbo, MGU-H, MGU-K, unit penyimpanan energi, dan unit kontrol elektronik.
Mercedes menilai Hamilton minimal memerlukan dua unit turbo dan MGU-H baru. Untuk pergantian ini, FIA mengganjar penalti 30 grid kepada pebalap asal Inggris itu.
Mercedes pada akhirnya memutuskan memberi tiga unit mesin baru kepada Hamilton untuk sembilan seri balapan tersisa.
Strategi ini dilakukan "The Silver Arrow" karena penalti awal yang diterima sudah membuat Hamilton start dari grid paling belakang.
Hamilton bukanlah satu-satunya pebalap yang mendapat penalti pada GP Belgia. Selain dia, Fernando Alonso (McLaren Honda), Marcus Ericsson (Sauber), dan Esteban Gutierrez (Haas) juga menerima penalti karena permasalahan berbeda.
Alonso diganjar penalti turun 35 grid saat start, Ericcson 10 grid, sedangkan Gutierrez 5 grid.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | BBC |
Komentar