Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Melawan Tottenham Jadi Ukuran Perkembangan Liverpool Era Klopp

By Sabtu, 27 Agustus 2016 | 15:53 WIB
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, melambaikan tangan ke arah suporter seusai laga Premier League kontra Burnley di Stadion Turf Moor, Sabtu (20/8/2016).
JON SUPER/AFP
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, melambaikan tangan ke arah suporter seusai laga Premier League kontra Burnley di Stadion Turf Moor, Sabtu (20/8/2016).

Dua kuda hitam terdepan dalam perebutan gelar juara Premier League. Dua tim dengan skuat termuda di EPL 2016-2017. Dua klub yang kini menjadi tulang punggung timnas Inggris dengan sama-sama mengirimkan lima pemain ke Euro 2016.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Semua latar belakang itu membuat pertandingan antara Tottenham kontra Liverpool FC menjadi sebuah big match pada pekan ke-3 Premier League, Sabtu (27/8) di White Hart Lane. Akan tetapi, terdapat tema lain yang boleh jadi berarti sangat penting bagi tim tamu.

Partai ini bisa menjadi ukuran sejauh mana perkembangan Liverpool di bawah kepemimpinan Juergen Klopp sebagai manajer.

Klopp mulai menangani Liverpool pada 8 Oktober tahun lalu. Ia menggantikan Brendan Rodgers, yang dipecat empat hari sebelumnya.

Partai pertama Klopp adalah menghadapi Spurs di White Hart Lane, 17 Oktober 2015.

Kini, Klopp akan membawa Liverpool menantang lawan identik di tempat yang sama. Kalau Klopp mau menyebut dirinya sudah membuat Si Merah menjadi tim yang lebih baik, Liverpool seharusnya meraih hasil lebih bagus daripada tahun lalu.

Pada 17 Oktober 2015, Liverpool menahan Tottenham 0-0. Sekarang, jika The Reds bisa pulang dengan membawa kemenangan, Klopp boleh menepuk dada bahwa timnya sudah menjadi lebih bagus.

Optimistis

Melihat rekor kemenangan klub, Liverpool sebetulnya justru kelihatan lebih oke ketika dipegang Rodgers ketimbang Klopp.

Bicara pertemuan dengan Spurs, Klopp juga membuat The Reds kehilangan streak kemenangan.

Liverpool sempat tercatat selalu menang atas Spurs dalam lima pertemuan sebelum 2015-2016. Tetapi, setelah dipimpin Klopp, Si Merah hanya dua kali bermain imbang.

Cuma, Klopp dapat berkilah. Musim lalu, Tottenham sedang kuat-kuatnya bersama Manajer Mauricio Pochettino. Di lain pihak, Liverpool bisa dibilang amburadul.

Akan tetapi, Klopp tetap mampu membawa Liverpool meraih hasil walaupun mengandalkan tim yang sebetulnya bukan pilihannya.

Bahkan, hasil imbang 1-1 pada pertemuan kedua, 2 April 2016, berperan besar menggagalkan Spurs menjadi juara. Sekarang, dengan tim bentukannya sendiri, Klopp pun merasa optimistis.

"Pada Sabtu ini, kami akan menghadapi Tottenham yang rasanya sudah menjadi lebih kuat dibandingkan dengan tim yang finis di posisi ketiga liga musim lalu. Tetapi, kami pun demikian," ujar Klopp kepada Liverpoolfc.com.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.693


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X