Ada kisah unik di balik perjalanan karier bintang Arsenal, Petr Cech. Ia menjadi kiper karena faktor kebetulan.
Cech beroperasi sebagai pemain sayap kiri ketika menimba ilmu di akademi sepak bola Skoda Plzen. Namun, satu momen mengubah nasib pria yang kini berusia 34 tahun itu.
Dalam sebuah pertandingan, kiper utama dan kedua dari Skoda Plzen tidak hadir. Cech lantas menjadi 'korban'.
"Kami tidak punya kiper dan harus ada seseorang yang mengawal gawang. Namun, tidak satu pun pemain yang bersedia," ucap Cech di laman resmi Arsenal.
Baca juga:
- Bayern Muenchen Tak Butuh Amunisi Baru
- Messi Batal Pensiun, Legenda Argentina Lega
- Ditendang Man United, Schweinsteiger Tak Mau Lagi Main di Eropa
"Pelatih menunjuk saya dan berkata, 'saya beberapa kali melihat kamu berlatih sebagai kiper dan penampilanmu cukup bagus. Kamu harus mencobanya'," kata Cech lagi.
Penampilan apik membuat Cech terus diminta menjadi kiper dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Saya hanya ingin menjadi kiper dalam satu pertandingan. Akan tetapi, pada hari berikutnya dalam sesi latihan, saya langsung dilatih oleh pelatih penjaga gawang," tutur Cech
Perpindahan posisi membawa Cech ke jalur kesuksesan. Setelah menempuh perjalanan karier di Sparta Praha dan Rennes di Liga Prancis, Chelsea memboyongnya pada 2004.
Bersama The Blues, ia memperoleh 4 titel Premier League, 4 Piala FA, satu Liga Champions, dan satu Liga Europa.
Total sudah 674 laga dilakoni Cech sebagai kiper di level klub. Penampilan tersebut ia catatkan bersama 5 tim berbeda.
Sementara itu, di tingkat internasional, Cech mengantongi 124 cap bersama timnas Republik Ceska. Pencapaian terbaiknya adalah menjadi semifinalis Piala Eropa 2004.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Arsenal.com |
Komentar