FC Barcelona akan merekrut kiper Ajax, Jasper Cillessen, sebagai pengganti Claudio Bravo yang hijrah ke Manchester City. Pemilihan Cillesen sebenarnya mengundang tanda tanya.
Gawang Jasper Cillessen total kebobolan tujuh gol dalam empat pertandingan Ajax di kualifikasi Liga Champions 2016-2017.
Cillessen kemasukan dua gol saat melawan PAOK di babak ketiga dan lima gol kala bertemu Rostov di fase play-off.
Kiper kebobolan adalah hal yang biasa terjadi. Namun, jika melihat proses bagaimana gawang Cillessen jebol, muncul pertanyaan kenapa FC Barcelona memutuskan untuk membeli kiper berusia 27 tahun itu?
Dalam satu bulan terakhir, Cillessen sering melakukan kesalahan.
Saat Ajax menjamu PAOK di Amsterdam Arena pada 26 Juli 2016, Cillessen melakukan kesalahan fatal yang membuat tim tamu asal Yunani memimpin 1-0.
Pada menit ke-27, Cillessen memutuskan keluar dari sarang untuk mengambil bola terobosan di sisi kiri pertahanan Ajax.
Padahal, penyerang PAOK, Djalma, sudah berlari cepat dan posisinya akan lebih dekat dengan bola. Ia juga tengah dibayangi bek Ajax, Joel Veltman.
Hasilnya, Djalma lebih cepat dalam mendapatkan bola dan kemudian dari sudut sempit menendang bola masuk ke gawang Ajax yang kosong.
Partai tersebut berakhir 1-1 setelah debutan Kasper Dolberg mencetak gol.
Pada 7 Agustus 2016, dalam partai pekan pertama Eredivisie di kandang Sparta Rotterdam, gawang Cillessen juga dengan mudah kemasukan.
Menghadapi tendangan bebas lemah Ryan Sanusi dari sisi kanan pertahanan, Cillessen gagal menangkap bola rendah yang sedikit menyentuh kaki bek Ajax, namun masih dalam jangkauan tangkapannya.
Satu pekan kemudian, dalam partai pertama play-off melawan Rostov di Amsterdam Arena pada 16 Agustus, Cillessen lagi-lagi bikin kekeliruan.
Kiper utama Belanda di Piala Dunia 2014 itu salah mengantisipasi bola tembakan bebas Christian Noboa di menit ke-13 yang membuat Rostov memimpin 1-0.
Saat kaki Noboa menyentuh bola, Cillessen berspekulasi dengan bergerak dua langkah ke kanan. Namun, Noboa mengarahkan bola ke sudut bawah tiang jauh.
Cillessen gagal kembali pada saat yang tepat untuk menghalau bola yang melaju tidak cepat masuk ke gawangnya. Partai tersebut berakhir imbang 1-1.
Setelah pertandingan, pelatih Ajax, Peter Bosz, mengkritik Cillessen.
"Bola itu seharusnya tidak masuk. Jasper tahu itu. Dia harus mengatur organisasi secara berbeda. Jasper telah melakukan banyak hal baik untuk kami, tetapi kali ini tidak," ujar Bosz kepada NOS.
Pada pertandingan kedua di kandang Rostov, 24 Agustus 2016, gawang Cillessen kemasukan empat kali. Ajax kalah 1-4.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | NOS, You Tube |
Komentar