Protes dari peserta yang menggugat kuota 20 pemain yang ditetapkan PB PON dan KONI menghangatkan managers meeting cabang sepak bola PON XIX/2016 yang digelar di Gedung Asprov PSSI Jabar di Bandung, Rabu (24/8/2016).
Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur, Yunus Nusi, menganggap kuota 20 pemain bagi setiap tim kurang memadai dan meminta agar ditambah menjadi 23 pemain.
"Kami akan menjalani 8 pertandingan hingga final dalam waktu sekitar dua pekan. Dengan jumlah 20 pemain, tim akan kerepotan seandainya ada pemain yang cedera atau terkena akumulasi kartu, " ujar Yunus.
Pernyataan Yunus diamini sebanyak 11 peserta lain. Sebanyak 12 Asprov PSSI peserta PON XIX/2016 membuat kesepakatan tertulis yang ditujukan kepada PB PON dan KONI.
Isi kesepakatan tersebut di antaranya menyetuji pertandingan sepak bola PON XIX/2016 tetap merujuk pada regulasi sepak bola dan mengedepankan nilai-nilai pembinaan sepak bola.
Tim juga bersedia menanggung beban semua biaya yang timbul akibat dari penambahan tiga pemain dari tiap peserta.
Bila kesepakatan ini tidak disetujui oleh PB PON dan KONI, mereka menganggap pelaksanaan PON cabang sepak bola tidak dijalankan dengan mekanisme, regulasi, dan nilai-nilai pembinaan sepak bola Indonesia.
Ketua panitia pelaksana pertandingan sepak bola PON XIX/2016, Jafar Sidik, mengaku akan menyampaikan surat pernyataan yang ditandatangani oleh 12 perwakilan Asprov PSSI itu kepada PB PON dan KONI.
"Aspirasi ini pasti akan kami serahkan kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini PB PON dan KONI. Semoga bisa mendapatkan jawaban secepatnya, " ucap Jafar Sidik
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara.net |
Komentar