Kapten sekaligus penyerang Manchester United, Wayne Rooney, dinilai bakal cocok berkarier di kompetisi sepak bola Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS).
Penyataan itu diungkapkan langsung oleh pemilik salah satu klub MLS, Portland Timbers, yakni Merritt Paulson.
Saat ini, Rooney sudah menginjak usia 30 tahun. Secara permainan, eks pemain Everton itu masih tampil prima.
Buktinya, pada dua laga Premier League terakhir, Rooney sukses menyumbangkan satu gol dan satu assist untuk Manchester United.
Paulson pun menilai sepak bola di Amerika Serikat akan cocok bagi Rooney jika sang pemain memutuskan untuk pindah pada masa mendatang.
No English player has more Premier League assists since 2013/14 than Manchester United's Wayne Rooney (22). pic.twitter.com/J8UMegIjMA
— Squawka Football (@Squawka) August 19, 2016
"Saya berpendapat Rooney masih punya karier sepak bola yang baik untuk ke depannya. Dia juga bisa menjadi perekrutan terbesar bagi MLS, dan MLS akan 100 persen menarik bagi dia," ujar Paulson kepada The Mirror, Senin (22/8/2016).
"Perlu diingat bahwa dia sangat berbakat dan berkualitas. Saya antusias menanti dampak yang akan didapatkannya di MLS pada kariernya nanti," tutur Paulson melanjutkan.
MLS telah menjadi destinasi favorit bagi sejumlah pemain bintang veteran. Contohnya adalah Frank Lampard, Kaka, Andrea Pirlo, Didier Drogba, dan David Villa.
Namun, MLS belakangan ini juga mendapatkan saingan dari Liga Super China.
Sejumlah klub asal Negeri Tirai Bambu itu rela menggelontorkan dana besar untuk merekrut beberapa pemain andal dari Eropa.
Wayne Rooney singing United songs back in 2011. [@MagnifiqueEric] #MUFC https://t.co/3vhHMkIf05
— Red Related (@RedRelated) August 17, 2016
Kendati begitu, Paulson meyakini bahwa MLS punya nilai dan daya tarik yang lebih baik. Selain itu, kata Paulson, China sedang dilanda isu kualitas udara yang buruk sehingga bisa berdampak negatif bagi kesehatan pemain.
"Pemain harus menentukan di manakah mereka ingin bermain. Apa yang terbaik bagi hidup mereka selanjutnya," kata Paulson.
"Saya kira di Amerika Serikat lebih baik. Sekarang, saya tidak mau jika harus bermain sepak bola di Beijing. Bukan karena saya tak suka China, tetapi masalah kualitas udara adalah hal yang perlu diperhitungkan dalam dunia olahraga," tutur dia.
Editor | : | |
Sumber | : | The Mirror |
Komentar