TENGGARONG, JUARA.net – Dua pelatih asal Ranah Minang ini sahabat di luar lapangan, tetapi awal pekan ini bakal saling ’bunuh.’ Itulah Jafri Sastra dan Nilmaizar, pelatih Mitra Kukar serta Semen Padang.
’Permusuhan’ keduanya berawal dari turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2016. Bahkan, tak hanya antara Nilmaizar dan Jafri Sastra, tetapi juga Indra Syafri, pelatih Bali United.
Kala itu, ketiganya ditempatkan dalam satu grup yang bermain di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar. Kemudian, Mitra Kukar dan Semen Padang sama-sama lolos dari penyisihan lalu bersua di final.
”Dengan Marcel atau tanpa Marcel, kami tak mengubah misi datang ke Tenggarong."
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar
Nilmaizar pada laga pamungkas ini kalah dan Mitra di bawah asuhan Jafri jadi juara.
Kini, aroma PJS 2016 itu kembali mencuat, saat Mitra Kukar menjamu Semen Padang di Stadion Aji Imbut, Kutai Kartanegara, Senin (22/8/2016). Aroma itu diperkuat dengan kembalinya Jafri ke Mitra Kukar.
Pelatih berusia 51 tahun ini mundur dari Persipura Jayapura dan kembali menjadi arsitek Mitra Kukar pada TSC 2016.
Jafri mengaku tak mudah untuk mengalahkan Semen Padang, meski tim tamu tanpa striker produktif mereka, Marcel Sacramento. Alasannya, lawan punya kekuatan merata di semua lini.
Baca Juga:
- Middlesbrough Akhiri Puasa 7 Tahun
- Tak Diserang 135 Menit, PSG Menang Meyakinkan
- LEGENDA: Ronaldo, Penguasa Dunia dengan Kekuatan Supernatural
”Tak gampang bagi kami mengalahkan Semen Padang. Tetapi, kami tetap yakin kembali mengoleksi tiga poin pada laga kandang ini,” kata Jafri.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar