Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persebo Menang, Hidung Pemain Persiraja Dapat Enam Jahitan

By Minggu, 21 Agustus 2016 | 22:03 WIB
Suasana laga Persebo Musi Raya kontra Persiraja di Stadion Serasan Sekate, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (20/8/2016).
Dok. Persebo Musi Raya
Suasana laga Persebo Musi Raya kontra Persiraja di Stadion Serasan Sekate, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (20/8/2016).

1 dari Persebo Musi dalam laga lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) B, Sabtu (20/8/2016) sore. Tetapi, satu pemain klub berjulukan Laskar Rencong terluka parah hingga enam jahitan harus diterima di hidungnya.

Bermain di Stadion Serasan Sekate, Kabupaten Musi Banyuasin, dua pemain Persiraja mendapat perawatan khusus dari tim medis. Mereka terluka parah akibat terjangan pemain tuan rumah.

Cedera yang paling parah diperoleh Fadhil Ibrahim pada menit ke-43 dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Fadhil mendapat enam jahitan di pelipis dan patah tulang di bagian hidung.

”Kami sadar bahwa Persebo Musi Raya harus menang agar lolos. Tetapi, tidak dengan cara seperti ini."

Pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas

”Saya tidak habis pikir, saat kami bermain di sini. Kami mendapat intimidasi permainan yang kasar,” kata Akhyar Ilyas, pelatih Persiraja Banda Aceh.

”Pemain kami disikut hingga ada yang patah hidung dan rahang. Ini sangat memalukan dan bagaimana sepak bola kita bisa maju,” lanjutnya.

Karena seharusnya dalam situasi permainan yang demikian, wasit yang mampu memproteksi keselamatan pemain dari cedera.

”Ada pelanggaran yang sangat berat namun tidak diberikan kartu merah, hingga akhirnya banyak pelanggaran-pelanggaran kasar dan hanya kartu kuning,” kata Akhyar.


Pemain Persiraja, Fadhi Ibrahim yang harus mendapat enam jahitan dan patah tulang di bagian hidung saat melawan Persebo Musi, Sabtu (20/8/2016). (ABDI PANJAITAN/JUARA.net)

Padahal, Persiraja yang sudah memastikan satu tiket ke 16 besar dari grup 1, sehingga tak menargetkan sesuatu yang tinggi di pertandingan tersebut. Mereka hanya menjadikan pertandingan sore itu menjadi persiapan menuju babak selanjutnya.

”Mulai dari babak pertama, kami bermain normal. Anak-anak tampil baik. Saya lebih menginstruksikan ke pemain bermain safe, semua untuk menghindari benturan yang bisa mengakibat cedera dan kartu,” ucapnya.

”Tetapi ada daya, kami pikir sepak bola itu sudah fair play dan sportif. Ternyata, semua itu belum ada,” tutur Akhyar, yang juga mantan pemain Persija Jakarta ini.

Akhyar sadar kalau tuan rumah berburu kemenangan untuk lolos ke fase selanjutnya. Tetapi, dia tak bisa menerima permainan kasar ala tuan rumah.

”Kami sadar bahwa Persebo Musi Raya harus menang agar lolos. Tetapi, tidak dengan cara seperti ini,” pungkasnya.

[video]http://video.kompas.com/e/5091494842001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X