Frank de Boer membutuhkan waktu dua pekan dari negosiasi pertama hingga resmi menjabat sebagai pelatih Inter Milan.
Dalam kurun tersebut, De Boer coba menimbang tawaran Inter sematang mungkin. Maklum, baik sebagai pemain maupun pelatih, dia belum pernah menjajal Serie A.
De Boer pun meminta masukan dari kompatriotnya agar tidak salah pilih. Kebetulan, ada sejumlah pemain Belanda yang sempat berseragam I Nerazzurri, julukan Inter.
"Saya tidak berbicara dengan Jose Mourinho, melainkan Aaron Winter tentang seperti apa Inter. Saya juga berbincang dengan Seedorf yang memiliki banyak pengalaman di Italia," tutur De Boer.
Baca Juga:
Dari perbincangan dengan kedua kompatriotnya, De Boer menyadari betul perbedaan antara gaya sepak bolanya dengan Italia. Negeri Piza mengedepankan hasil, sedangkan negara asalnya mengutamakan proses.
De Boer berjanji untuk mengintegrasikan dua gaya yang bertolak belakang tersebut. Dia ingin menerapkan permainan atraktif sekaligus efektif.
"Kami ingin mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang. Bukan berarti kami harus mengurung lawan di sepertiga lapangan terakhir. Kami harus menerka arah permainan mereka," ucap De Boer.
"Saya juga ingin bermain efektif dan realistis. Suporter harus menikmati permainan kami, tetapi hasil tetaplah yang terpenting. Kami perlu menemukan keseimbangan," kata dia.
Janji De Boer dinanti saat Inter melawan Chievo Verona pada partai Serie A di Stadion Marcantonio Bentegodi, Minggu (21/8/2016). Laga ini sekaligus menjadi debut resmi De Boer.
[video]http://video.kompas.com/e/5092034223001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | |
Sumber | : | Inter Milan, Gazzetta dello Sport |
Komentar