Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

7 Fakta Menarik dari Cabang Bulu Tangkis di Olimpiade Rio 2016

By Daniel Sianturi - Minggu, 21 Agustus 2016 | 12:33 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, melakukan selebrasi sebelum naik podium. Tontowi/Liliyana meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dengan mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 21-14, 21-12 di Rio Centro-Pavilion 4, Rabu (17/8/2016).
YVES LACROIX/BADMINTON PHOTO
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, melakukan selebrasi sebelum naik podium. Tontowi/Liliyana meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dengan mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 21-14, 21-12 di Rio Centro-Pavilion 4, Rabu (17/8/2016).

Cabang bulu tangkis telah selesai digelar di Olimpiade Rio 2016. Sejumlah cerita tersisa tersaji untuk anda semua pecinta olahraga tepok bulu ini. Berikut 7 fakta menarik bagi Anda semua.

1. Sembilan kontingen berhasil meraih medali, baik itu emas, perak atau perunggu, dari 5 paket medali (total 15)yang diperebutkan di cabang bulu tangkis Olimpiade Rio. Mereka adalah, China, Jepang, Indonesia, Malaysia, India, Korea, Denmark, Britania Raya dan Spanyol. Cina keluar sebagai juara umum dengan torehan 2 medali emas dan satu perunggu.

Kepastian China jadi juara umum terjadi setelah Chen Long mengalahkan Lee Chong Wei di final tunggal putra.

2. Medali pertama bagi Spanyol di cabang ini disumbangkan melalui Carolina Marin di nomor tunggal putri. Tak tanggung-tanggung, medali emas diraih Marin melengkapi gelar juara dunia dan All England yang sebelumnya telah diraihnya.


Pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia dari Spanyol, Carolina Marin, berfoto dengan medali emas Olimpiade Rio 2016 setelah memenangi laga final melawan Pusarla Venkata Sindhu (India), 19-21, 21-12, 21-15, di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (19/8/2016).(GOH CHAI HIN/AFP PHOTO)

Marin menjadi orang Eropa kedua yang berhasil meraih emas Olimpiade setelah sebelumnya tunggal putra Denmark yang kini menjadi Presiden BWF yakni Poul Erik Houyer Larssen melakukannya di Olimpiade Atlanta 1996.

3. Spanyol menjadi kontingen ke-11 yang berhasil meraih medali di cabang bulu tangkis di ajang Olimpiade. Negeri Matador adalah negara Eropa kelima setelah Denmark, Britania Raya, Belanda (melalui Mia Audina) dan Rusia yang berhasil mencuri medali perunggu di nomor ganda putri pada Olimpiade London 2012.

4. Keberhasilan Carolina Marin meraih medali emas di nomor tunggal putri memutus tradisi emas tunggal putri China sejak Olimpiade Sydney 2000.

Catatan 4 kali beruntun emas tunggal putri terhenti di Rio 2016. Bahkan, jika di 2 edisi terakhir selalu tercipta All China Final di tunggal putri, kali ini, Cina bahkan gagal meraih medali di tunggal putri.

Juara bertahan Li Xuerui tumbang dari Marin di semifinal dan dikalahkan atlet Jepang di perebutan medali perunggu.

5. Setelah empat tahun lalu di Olimpiade London 2012, nomor ganda putri menyumbangkan medali pertama (medali perak) bagi kontingen Jepang di cabang bulu tangkis, kini melalui pasangan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, medali emas pertama Jepang juga diperoleh dari nomor ganda putri.

Pasangan ganda putri Jepang tersebut mengalahkan pasangan Denmark di final lalu.

6. Zhang Nan dan Fu Haifeng kembali berhasil mendapatkan medali emas seperti di Olimpiade London 2012 lalu, tetapi kali ini melakukannya sebagai satu pasangan ganda putra.


Pasangan ganda putra China, Fu Haifeng/Zhang Nan, bereaksi setelah memastikan kemenangan atas Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), 16-21, 21-11, 23-21, pada babak final Olimpiade Rio 2016 di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (19/8/2016).(GOH CHAI HIN/AFP PHOTO)

Empat tahun lalu, Zhang Nan meraih emas di nomor ganda campuran bersama Zhao Yunlei. Kali ini, emas direbutnya dari nomor ganda putra bersama Fung Haifeng, yang di London 2012 juga merebut emas ganda putra bersama pasangannya saat itu, Cai Yun.

7. Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir tak hanya meraih emas bagi Indonesia namun juga mengembalikan tradisi medali dari bulutangkis untuk Indonesia, setelah empat tahun lalu di London, Indonesia tak meraih satu pun medali.

Demikian cerita tersisa dari cabang bulu tangkis di Olimpiade Rio 2016. Sampai jumpa di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang!

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X