Real Betis menduduki peringkat 10 di akhir La Liga 2015/16. Sama sekali tak buruk apabila parameternya posisi di tangga klasemen. Namun, jika ditelisik lebih jauh, sebetulnya Los Verdiblancos tak layak mengapung setinggi itu.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Tengok saja perjalanan mereka sepanjang musim kemarin yang ditandai kesulitan menang di kandang pada paruh pertama musim dan rentetan tanpa menang di laga tandang pada paruh kedua.
Jumlah 34 gol memasukkan juga merupakan catatan terendah dibandingkan seluruh kontestan Primera.
Sebaliknya Barcelona, berkat kemenangan agregat 5-0 atas Sevilla di Supercopa de Espana, melanjutkan laju tanpa kalah yang dibawa dari akhir musim lalu.
Camp Nou is ready for the opening @LaLigaEN game of the season. Are you? #FCBLive #FCBBetis pic.twitter.com/yMSaT4cr0x
— FC Barcelona (@FCBarcelona) August 20, 2016
Setelah menang beruntun di lima jornada penutup 2015/16, ditambah sukses di final Copa del Rey, artinya Barca membawa 7 kemenangan dengan rekor gol 31-0.
“Motivasi kami guna menjuarai La Liga untuk tiga musim beruntun sangatlah tinggi. Sebabnya, catatan seperti ini tergolong sangat jarang terjadi dalam sejarah klub,” ungkap Luis Enrique, entrenador Barca, seperti dikutip situs resmi klub.
Memang hanya mendiang Johan Cruyff dan Pep Guardiola yang mampu mencatatkan gelar beruntun. Cruyff dengan empat titel La Liga di awal 1990-an, sedangkan Pep dari musim 2008/09 hingga 2010/11.
Pramusim
Bermodal dwigelar berturut-turut di dua musim awalnya, El Lucho menatap musim ketiga dengan asa menyamai catatan Pep.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.691 |
Komentar