Pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, merasakan lebih banyak tekanan menjelang laga final Olimpiade Rio 2016 di Riocentro Pavilion 4, Sabtu (20/8/2016).
Lee meyakini bahwa Olimpiade tahun ini adalah peluang terakhirnya.
"Beban di pundak saya semakin terasa karena empat tahun ke depan saya pikir sudah tidak ada kesempatan lagi, jadi ini kesempatan terakhir saya," tutur Lee yang dilansir The Star.
Pada dua Olimpiade terakhir, London 2012 dan Beijing 2008, Lee selalu menjadi pecundang. Dia hanya bisa meraih medali perak setelah dikalahkan Lin Dan (China) pada dua babak final Olimpiade tersebut.
Kini, Lee sudah melewati lawan terberat sepanjang kariernya, Lin Dan, pada babak semifinal. Pemain yang menempati unggulan teratas itu menyingkirkan seteru abadinya dengan rubber game, 15-21, 21-11, 22-20.
Baca Juga:
- Leicester Vs Arsenal, The Gunners Beruntung Tidak Dapatkan Vardy
- Aguero Ungkap Penyebab Sesungguhnya Kegagalan Eksekusi Dua Penalti
- Arsene Wenger: Arsenal Siap Kucurkan Uang!
Pada babak final, Lee akan menjumpai pemain China lainnya, Chen Long. Duel ini menjadi pertemuan ke-26 bagi kedua pemain.
Hingga laga ke-25 yang terjadi pada babak final Kejuaraan Asia 2016, April lalu, Lee unggul tipis atas Chen, 13-12.
Jika Lee mampu meraih medali emas pada percobaan ketiganya, dia akan menjadi atlet Malaysia pertama yang berhasil memenangi keping logam mulia tertinggi tersebut.
Pada Olimpiade Rio 2016, Malaysia sudah berhasil memenangi dua medali perak lewat pasangan ganda putra Goh V Shem/Tan Wee Kion dan pasangan ganda campuran Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar