19 melakukan persiapan singkat untuk menghadapi Indonesia U-19 dalam laga uji coba. Dengan kondisi fisik yang tidak terlalu bagus, Filipina akhirnya harus mengakui keunggulan Indonesia. Meski mampu mencetak satu gol, Filipina akhirnya dipaksa menyerah 1-3 dalam laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (19/8/2016).
Pelatih Dan Padernal mengakui persiapan yang pendek membuat timnya tidak bisa maksimal dalam laga tersebut. Bahkan saat terjadi kontak fisik, pemain Filipina lebih sering terjatuh. Beberapa pemainnya pun sempat mengalami kram.
“Harus diakui persiapan kami hanya tiga pekan. Akibatnya, pemain tidak terlalu fit di laga ini. Kami pun sudah mengetahui bahwa fisik masih menjadi kelemahan tim ini. Dengan waktu yang tersisa sebelum berlaga di Piala AFF U-19, saya harus meningkatkan fisik pemain,” ujar Padernal.
Meski menelan kekalahan, Padernal mengungkapkan timnya banyak belajar dari uji coba tersebut. Apalagi seperti Indonesia, timnya juga baru pertama kali beruji coba melawan tim negara lain.
“Uji coba ini sangat bagus bagi tim. Kami bisa lebih tahu mana yang harus diperbaiki. Masih ada waktu untuk melakukannya,” kata Padernal yang merencanakan menambah pemain untuk melengkapi skuat yang ada.
“Saya butuh beberapa pemain lagi untuk melengkapi tim sebelum batas pendaftaran pemain untuk Piala AFF U-19,” tambahnya.
Sementara, kapten Filipina Mark Anthony Winhoffer tak kecewa dengan kekalahan timnya. Menurut dia hasil uji coba tersebut menjadi pembelajaran.
“Hal biasa dalam sepak bola ada yang menang dan kalah. Ini memberi pembelajaran bagi kami,” ucap Winhoffer, salah satu pemain naturalisasi Filipina.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara |
Komentar