Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengungkapkan alasan dirinya menyingkirkan gelandang Yaya Toure dari skuat.
Yaya Toure sama sekali tidak dimainkan ketika Man City mengalahkan Sunderland 2-1 pada pekan pertama Premier League 2016-2017, Sabtu (13/8/2016). Hal serupa terjadi dalam play-off Liga Champions di markas Steaua Bucuresti.
Menurut Pep Guardiola, ada satu kekurangan yang membuat Toure tidak bisa masuk skema permainannya.
"Kalau Yaya bisa meningkatkan intensitas ketika tidak memegang bola, dia akan ikut bermain," ucap mantan juru taktik Bayern Muenchen itu dalam jumpa pers pada Jumat (19/8/2016).
"Yaya sudah berusaha dengan sangat baik. Saya pun telah berbicara kepada dia tentang situasi ini," kata Guadriola.
Baca juga:
- 'Pep Guardiola Menjijikkan!'
- Tangisan Ratu Sepak Bola Brasil di Maracana
- Atlet Olimpiade Berlomba Cari Jodoh Lewat Aplikasi Tinder
Yaya Toure mengalami kasus yang hampir sama di FC Barcelona. Pada awal musim 2008-2009, Pep Guardiola yang baru bergabung dengan Barcelona lebih memilih putra lokal, Sergio Busquets memainkan peran sebagai gelandang bertahan.
Oleh Pep Guardiola, Yaya Toure menjadi pilihan ketika ada bek tengah yang cedera. Hal itu terjadi di final Liga Champion 2009 ketika Barcelona mengalahkan Manchester United 2-0 di Kota Roma. Yaya Toure berduet dengan Gerard Pique di depan kiper Victor Valdes.
Gara-gara tak terpakai oleh Pep Guardiola, pria asal Pantai Gading itu terdepak dari Camp Nou dan bergabung dengan Man City pada Juni 2010.
Di Man City, sinar Toure sempat terang. Ia menjadi pemain kunci bagi timnya ketika menjuarai Premier League 2011–2012 dan 2013–2014.
Andai kali ini kembali ditendang Pep Guardiola, pemain berusia 33 tahun itu punya dua pilihan untuk melanjutkan kariernya. Toure dikabarkan tengah diburu oleh Inter Milan dan Chelsea.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BBC |
Komentar