Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Preview AS Roma 2016-2017, Lanjutkan Revitalisasi

By Sabtu, 20 Agustus 2016 | 14:43 WIB
Para pemain AS Roma merayakan golnya ke gawang Liverpool dalam pertandingan persahabatan di Busch Stadium, 01 Agustus 2016.
JEFF CURRY/GETTY IMAGES
Para pemain AS Roma merayakan golnya ke gawang Liverpool dalam pertandingan persahabatan di Busch Stadium, 01 Agustus 2016.

Gairah seolah kembali menggelora seiring kembalinya Luciano Spalletti ke Ibu Kota Italia di awal tahun ini.

Penulis : Rizki Indra Sofa

Spalletti, pemberi dua titel Coppa Italia (2007, 2008) dan satu Piala Super Italia (2007) buat AS Roma, balik lagi pada Januari. Ia menggantikan Rudi Garcia, yang dipecat.

Masuknya Spalletti benar-benar berdampak baik. Memang mereka sempat kalah dari Juventus pada akhir Januari, tapi setelahnya I Lupi tak terkalahkan dalam 17 laga sisa musim 2015/16 dengan raihan 14 kemenangan dan tiga hasil seri!

Meski hasil bagus itu tak bisa membawa Roma ke posisi kedua klasemen akhir, optimisme fan Sang Serigala menyeruak lagi saat menyambut musim baru.

Harapannya, Spalletti kini punya waktu buat membangun tim dari awal musim. Tim yang cukup kuat buat menyaingi Juventus di musim 2016/17.

Langkah mewujudkan ambisi itu mengalami goncangan. Salah satu pemain terbaik mereka, Miralem Pjanic, malah diambil Juventus. Lucas Digne juga pulang ke Paris Saint-Germain dan pindah ke Barcelona.

Roma ditinggal pilar, tapi Spalletti sudah melakukan langkah antisipasi yang baik. Perekrutan Roma bagus. Mereka yang musim lalu masih berstatus pinjaman, resmi dijadikan pemain permanen, mulai dari Mohamed Salah, Antonio Ruediger, Stephan El Shaarawy, hingga Edin Dzeko.

Tapi, ketidakberuntungan seperti terus menghantui. Ruediger cedera panjang menjelang Euro Prancis 2016 silam. Mario Rui, rekrutan anyar berkualitas dari Empoli yang diplot sebagai pengganti Digne, juga ikut cedera. Rui terancam absen sampai empat bulan.

Sisi positifnya, Giallorossi dan Spalletti juga mengantisipasi krisis pemain di barisan belakang dengan mendatangkan Juan Jesus (Inter Milan), Thomas Vermaelen (Barcelona), dan Federico Fazio (Tottenham Hotspur).

Musim lalu, Roma tak menemui kesulitan membobol gawang lawan. Mereka tim paling tajam dengan torehan 83 gol, tapi kebobolan 41 kali. Roma kebobolan sembilan gol lebih banyak dari Napoli dan 21 gol dari Juventus!

Kehadiran mereka adalah salah satu cara Spalletti merevitaslisasi skuat supaya siap bersaing dengan Juventus. Kendati begitu, gelaran Coppa Italia, bukan Serie A, sepertinya tetap menjadi target realistis raihan trofi.

"Jesus, Vermaelen, dan Fazio adalah rekrutan berkualitas. Kami butuh pemain seperti itu. Mereka sudah paham apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana cara menjawab ekspektasi itu," ungkap Spalletti. 

Formasi


(ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.690


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X