Pramusim dilalui Milan dengan rapor yang tak terlalu meyakinkan. Dalam tujuh pertandingan, I Rossoneri meraup empat kemenangan dan tiga kekalahan.
Penulis : Sem Bagaskara
Hasil positif didapatkan oleh Suso dkk. kala bersua Bordeaux (2- 1), Bayern Muenchen (3-3), Celta Vigo (0-0), dan Freiburg (2-0). Namun, jika hanya menghitung perolehan sepanjang 90 menit, Milan sesungguhnya cuma mengumpulkan sepasang kemenangan.
I Rossoneri menekuk Muenchen (5-3) dan Celta (4-2) via adu penalti usai berbagi skor sama kuat pada waktu normal. Catatan gol dan kebobolan selama pramusim juga tak bisa dibilang baik.
Skuat arahan Vincenzo Montella mengemas 10 gol dalam tujuh laga, tapi 12 kali melihat gawang mereka dijebol lawan.
Kekalahan 2-3 dari Sassuolo di ajang Trofeo TIM seolah menunjukkan bahwa kehadiran Montella belum bisa mengobati penyakit Milan di lini belakang.
I Rossoneri sempat unggul dua gol, tapi bisa dibalap lawan akibat kesalahan yang mereka buat sendiri. Padahal, laga Trofeo TIM hanya berlangsung satu babak, alias 45 menit!
Pada pramusim 2016/17, Milan menderita tiga gol dalam tiga kesempatan, yakni ketika melawan Muenchen (3-3), Chelsea (1-3), dan Sassuolo (2-3).
Apakah Montella kecewa dengan kinerja anak asuhnya? Tidak! Pelatih beralias L'aeroplanino (Pesawat Kecil) itu justru kerap memuji sikap Giacomo Bonaventura cs. Di bawah arahan Montella Milan memang lebih berani menyerang.
Operan
Bahkan, saat bentrok dengan Chelsea asuhan Antonio Conte yang sangat mengutamakan kedisiplinan, I Rossoneri bisa membuat banyak peluang bagus.
Mentalitas yang sungguh berbeda dengan Milan versi Sinisa Mihajlovic yang pada musim lalu lebih banyak menunggu dan memukul lawan via serangan balik.
"Kami sedang mencoba menerapkan sepak bola ambisius dan berisiko. Kami baru sampai pada permulaan, tapi menyisakan banyak ruang untuk berkembang," ujar Montella di Mediaset.
Memainkan sepak bola operan yang dimulai dari area pertahanan memang penuh risiko. Hal itu dibuktikan oleh kontrol buruk Jherson Vergara yang memicu gol Sassuolo di Trofeo TIM.
Namun, jika ingin bangkit dari keterpurukan, personel Milan wajib mendengarkan Montella. Musim lalu, Mihajlovic pernah mencak-mencak karena Montolivo dkk. jarang melakukan dribel dan melepas operan vertikal. Saatnya ambil risiko, Milan!
Formasi
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.690 |
Komentar