Apa yang Juventus perbuat di bursa transfer musim panas 2016 terbilang fantastis. Akan sangat memalukan bagi sang juara bertahan andai kehilangan mahkota Serie A alias gagal meraih scudetto pada 2016/17.
Penulis : Theresia Simanjuntak
Juventus merekrut empat pemain berpengalaman dalam diri Gonzalo Higuain (Napoli), Miralem Pjanic (Roma), Dani Alves (Barcelona), Medhi Benatia (Muenchen), plus penyerang muda menjanjikan, Marko Pjaca (Dinamo Zagreb).
Kelima pemain itu menambah kaya kualitas Si Nyonya Tua yang telah berisikan para bintang macam Gianluigi Buffon, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, hingga Paulo Dybala.
Materi pemain Juventus 2016/17 bukan sekadar level Serie A. Mereka sudah menciptakan jurang kualitas yang besar dengan para rival di Italia.
Ya, skuat I Bianconeri saat ini telah siap tarung memperebutkan gelar di Liga Champion. Hal ini diakui sang kapten, Gianluigi Buffon.
"Trofi LC adalah target, baik untuk saya secara pribadi maupun tim," kata Buffon kepada Sky Sport Italia.
Juve boleh saja lebih ambisius mengejar mahkota LC mengingat dominasi mereka lima musim terakhir di Serie A. Namun, gelar liga domestik seharusnya masih mampu dipertahankan.
Kualitas pemain Juve di tiap lini merata. Mereka bisa membentuk dua tim yang kekuatannya tidak jauh berbeda.
Sebagai pelatih, Massimiliano Allegri dituntut kejeniusannya dalam merotasi pemain dan meracik strategi. Dengan demikian, Juve tetap berada dalam jalur perebutan gelar di Serie A, Coppa Italia, dan, pastinya, LC.
Lini Tengah
Dibandingkan sektor lain, lini tengah sepertinya titik paling lemah Juventus. Alasannya bukan hanya karena hengkangnya Paul Pogba ke Manchester United.
Trio gelandang sentral terbaik Juve dalam skema 3-5-2 untuk musim baru ialah Sami Khedira, Pjanic, dan Claudio Marchisio. Masalahnya, Khedira dan Marchisio rentan cedera. Marchisio malah sedang berjuang pulih dari cedera.
Jika tidak ada halangan, gelandang berumur 30 tahun itu baru bisa bermain lagi pada Oktober 2016.
Juve juga tidak bisa diperkuat gelandang muda, Stefano Sturaro, di pekan-pekan perdana Serie A 2016/17 karena cedera.
Berhubung pasar transfer masih dibuka sekitar dua pekan lagi, menarik untuk melihat apakah Allegri akan menambah kekuatan atau tetap puas pada awak lini tengah yang turut berisikan Mario Lemina dan Hernanes.
FORMASI
Pelatih: Massimiliano Alegri, Tantangan Baru
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, akan menghadapi tantangan baru yang lebih sulit ketimbang dua musim terakhir pada 2016/17.
Ketika tiba di J-Stadium pada medio 2014, tantangan Allegri ialah membuktikan dirinya layak menjadi suksesor Antonio Conte. Dalam dua tahun, eks pembesut Milan itu mempersembahkan lima gelar di kompetisi Italia dan satu status finalis Liga Champion.
Kini, Allegri tak lagi bisa mengandalkan gelar kompetisi.
Bermodalkan materi pemain jauh lebih baik ketimbang dua musim sebelumnya, pelatih berusia 49 tahun itu harus mengerahkan kecerdasan taktik dirinya demi memberikan gelar LC perdana Juventus sejak 1995/96.
Pemain Kunci: Gianluigi Buffon, Kunci Tim Harmonis
Dunia sudah tahu kualitas Gianluigi Buffon di lapangan. Para bek Juventus dan tim nasional Italia selalu nyaman, sebaliknya striker lawan ketarketir jika sang kiper berada di bawah mistar gawang.
Pada 2016/17, Buffon akan kembali menjadi bintang utama Juve di lapangan. Bukan cuma tentang penyelamatan kelas dunia, tapi soal nonteknis.
Banyaknya pemain bintang di sebuah klub berpotensi munculnya ego. Tak hanya pelatih, kapten juga bertugas untuk mencegah munculnya ketidakharmonisan di tim. Figur Buffon sebagai kapten Juve bakal terasa semakin vital sepanjang musim baru.
Kiper berusia 38 tahun ini telah diakui rekan-rekan setim sebagai sosok paling dihormati di dalam maupun luar lapangan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.690 |
Komentar