Juventus, Tren Melebar, dan Percepatan

Indikasi Juventus semakin mendominasi Serie A bukan hanya bisa dilihat dari kian jauhnya jarak nilai skuat timtim Italia. Cara I Bianconeri mengemas scudetto sejak 2011-2012 juga memperlihatkan tren yang mengisyaratkan keperkasaan mereka.

Penulis:  Dwi Widijatmiko

Selisih poin antara Juventus dengan tim di bawahnya dalam klasemen akhir terus melebar. Pada 2011-2012, dengan nilai 84 Si Nyonya Tua hanya unggul empat poin atas Milan.

Jarak melebar musim berikutnya menjadi sembilan angka: Juventus 87, Napoli 78. Saat La Vecchia Signora mengukir rekor 102 poin pada 2013-2014, Roma defisit 17 poin untuk finis di posisi kedua!

Jarak 17 poin terjadi lagi pada musim 2014-2015. Juventus menjadi kampiun dengan mengoleksi 87 poin, sedangkan Roma lagi-lagi menjadi runner-up dengan 70 poin.

Musim lalu, Juventus (91) hanya mengakhiri musim sebagai juara dengan surplus sembilan poin atas Napoli. Akan tetapi, ada catatan lain yang tetap memperlihatkan I Bianconeri semakin perkasa.

Juventus memastikan diri menjadi juara musim lalu di pekan ke-35 yang berlangsung pada akhir April. Catatan itu paling cepat dibanding empat kesuksesan mereka sebelumnya.

Bahkan, saat mengukir rekor 102 poin pada 2013-2014, Juventus baru memastikan diri menjadi juara selepas giornata 36 yang digelar pada awal bulan Mei.

Jangan lupa, musim lalu Juventus juga masih sempat memberikan "voor" kepada para rivalnya dengan melakukan start yang sangat buruk.

Dalam 10 giornata pertama, Juve hanya meraih 12 poin. Tetapi, kemudian mereka memenangi 26 dari 28 pertandingan sisa.

Juventus membuka kompetisi Serie A 2016-2017 dengan kemenangan 2-1 atas Fiorentina pada Sabtu (20/8). Gol kemenangan Juventus dicetak oleh Sami Khedira dan Gonzalo Higuain.